9 Bulan Kemudian.
Firda memandang hangat pada Amanda yang kini sedang menggendong putri kecilnya. Ama terus-terusan memonyongkan bibirnya seolah anak itu bakal mengerti.
"Namanya siapa? Ututu namanya siapa?" Amanda lalu memandang serius pada Firda. "Nama anaknya siapa wey!"
Firda meregangkan kedua tangannya dan menghela napas lelah setelah merasakan proses kelahiran selama 13 jam lebih. Dia masih merasakan efek obat bius yang membuat kantuk, tetapi Firda menahannya karena kehadiran Ama.
"Gak tahu gue," ujarnya dan meminum segelas air putih. "Gue sama Kak Lukman masih bingung."
"Pake nama gue aja!" sahut Amanda mengedipkan matanya.
Firda tersenyum. "Enggak."
"Tapi gue bestie elo, njir!" Amanda berubah cemberut. "Gue rela keluar dari sekolah buat elu, Fir!"
Firdaus terbahak dan masih menggeleng. "Tolong jangan bawa-bawa itu ihhh!! Sedih tahu ngingetnya!"
Amanda ikut tersenyum dan kembali menghibur bayi di tangannya sampai anak itu mengerang. Amanda pun mengembalikannya pada sang ibu.
"Kayaknya dia laper, Fir."
Firda mengiyakan dan mulai membuka beberapa kancing atas bajunya. Amanda langsung ternganga melihat ukuran buah dada sahabatnya yang berbeda jauh dari yang ia ingat. Yah, badan Firda sendiri memang sudah agak gendutan tapi ya kaget juga sampai dadanya ikutan membludak.
"Gile punya lo gede banget, Fir!"
"Hormon kehamilan, say." Firda menjawab santai.
"Tapi gue pengen punya segede gitu jugaaa!!" Amanda merengek dan mulai meraba dadanya sendiri. "Punya gue kecil!"
"Ya gak usah diraba-raba juga di depan mata gue, Ama!!!" Firda tak bisa menahan tawa lagi.
"Asli, Fir. Punya lo kek natural banget gedenya." Amanda masih menatap kagum.
"Please, jangan bikin gue ngakak!" Firda menggeleng dan merapatkan bibir menahan tawa. "Btw, Dewa sama Andre mana si? Lama banget!"
Amanda meminum bobanya dan mengangkat bahu. "Andre kan kuliah, terus Dedew paling sama tunangannya."
"O-oh iya tunangan ya," lirih Firda terdiam sendiri mendengar kata itu.
Amanda sendiri lebih kaget saat mendengarnya. Yah, Dedew gak bilang siapa nama ceweknya dan janji bakal mengenalkannya segera. Sementara Bang Andew tumben diam doang pas dikasih tahu berita begituan. Padahal biasanya tuh anak bakal nyerocos sama gas-gasnya pula.
Tok! Tok! Tok!
Pintu pun terbuka dan tampaklah Andre berucap Assalamualaikum. Firda dan Amanda langsung menyambutnya. Andre tanpa berkata-kata langsung memperlihatkan tangan kanannya yang membawa sebungkus makanan dari McD.
Firda terkesiap. "Ya Allah! Tahu aja lu, Ndre. Gue laper!"
Andre tersenyum dan meletakkan jari telunjuk di tengah kaca matanya. "Woh, iya dong. Gue udah riset. Melahirkan itu sangat melelahkan, gue tahu lah." Pria itu melirik sinis pada Amanda yang justru membawa boba untuk diminumnya sendiri. "Gak kayak si Kuntilanak ini!"
Amanda otomatis cringe. "Lu nyadar diri kek udah lulus SMA jangan liatin IG nya Barbie Kumalasari, nyet!"
Andre mengacak pinggang. "Iye gue tahu lu insecure kalo liat cewek lain punya dada gede!"
Firda mati-matian menahan tawa sementara Amanda menatap Andre seolah ingin laki-laki itu mati.
"Nama anaknya siapa, Fir?" Andre duduk di ujung tempat tidur Firda.
![](https://img.wattpad.com/cover/207753155-288-k819086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bayi Empat Hati [TAMAT]
Teen FictionSemua berubah ketika tahu Firda hamil saat masih duduk di bangku SMA . . . . . Apa yang bakal kamu lakuin kalau temanmu bilang dirinya hamil? Apa kamu masa bodo saja? Apa kamu mau menemaninya ke klinik aborsi? Apa kamu sanggup membantu temanmu wa...