"Sa-saya ingin bertanya," ucap Amanda ragu sembari memainkan ujung rambutnya gelisah. Gadis itu menatap Dokter Lukman sekali lagi dan menarik napas dalam-dalam. "Se-sebelumnya ... Do-Dokter Lukman mengenal Firda?"
Amanda diam-diam mendongak, ingin melihat bagaimana reaksi Dokter Lukman sekarang. Apakah dia akan terkejut? Apa dia akan bersikap gelagapan seperti biasa? Atau dia malah akan marah padanya?
Alih-alih begitu, Dokter Lukman mengejutkannya itu masih berdiri tegap dan tak menunjukkan ekspresi apapun pada pertanyaan barusan. Seperti orang lain saja dan Amanda gugup setengah mati kalau apa yang ia pikirkan selama ini salah.
"Maaf, apabila tidak pernah bilang sebelumnya," ucap Dokter Lukman nyaris saja membuat Amanda tersentak kaget saat pria berjas putih itu perlahan membentuk bibirnya menjadi senyum tipis. "Sebelum cuti untuk berobat, Dokter Sabrina mulanya adalah dokter penanggung jawab koas saya. Saya beberapa kali melihat Firda datang ke rumah sakit saat Dokter Sabrina sedang bekerja, tapi kami tidak pernah bertegur sapa."
"O-oh, jadi waktu teman saya si Dewa dirawat, itu pertama kali kalian kenalan begitu?" Amanda memaksakan tawa halus nan canggung saat Dokter Lukman mengangguk.
Di sisi lain, tak jauh dari posisi Amanda, dibalik dinding gelap Dewa dan Andre menguping pembicaraan.
"Nah, kan gue udah bilang enggak mungkin!" bisik Andre menyikut Dewa yang masih memasang wajah mengeras.
Dewa mengepalkan kedua tangannya. Padahal kalau saja memang Dokter Lukman yang mengaku menghamili Firda, Dewa bisa saja sudah melayangkan satu pukulan ke wajah lelaki sialan itu.
"Nah, itu saja kan pertanyaannya?" Suara Dokter Lukman yang tiba-tiba, menghentak Dewa dan Andre di saat yang sama.
Amanda diam, memilih menundukkan kepala dan Dokter Lukman menganggap itu jawaban iya. Lelaki itu pun memilih berjalan menjauh.
Ah, kasian, pikir Andre setelah melihat situasi itu. Pemuda itu menggaruk belakang kepala dan mengira Amanda pasti malu setengah mati. Paling abis ini dia bakal ngomel-ngomel ke Andre. Siap-siap jadi teman yang dinistakan ajalah.
"Kalau Dokter bilang belum pernah kenal sama Firda sebelumnya ...." Tiba-tiba Amanda bersuara lagi tepat saat Dokter Lukman berjalan melewatinya, "terus kenapa Dokter kayak mau nangis pas Firda dilarikan ke UGD?"
Gile, tuh anak otaknya ketinggalan di rumah ya, Bund? Pikiran Andre yang absurd mulai menjerit-menjerit. Mana disebut-sebut orangnya nangis lagi, haduh. Andre mulai merasakan darah tingginya naik ke kepala.
"UGD?" Dokter Lukman membalikkan badan. "Kamu pasti salah lihat. Saya tidak bertugas di UGD saat itu."
"Iya saya beneran lihat!" Amanda membela diri. "Waktu itu saya dan keluarga sedang mengurus administrasi abis saya dibolehin pulang, terus saya lihat Firda datang sama Bu Kiky juga sama petugas rumah sakit yang lain. Mereka membawa Firda ke UGD, terus anda juga muncul di sana! Saya berani sumpah saya enggak salah lihat! Terus—"
"Ah! Ama lo di sini rupanya!" Andre memutuskan menginterupsi disusul dengan Dewa.
"Kita cari-cari lo sekalinya di sini! Ngerepotin banget sih lo, Ama!" Dewa mulai mengomeli.
Kedua mata Amanda membelalak. "Ta-tapi—"
Belum sempat kalimat Amanda selesai, Andre menaruh telunjuknya di bibir Amanda dan menggeleng. "Asush shush shush, jangan ngomong apa-apa lagi. Tenang aja, Abang Andew di sini."
Dewa mulai merasakan batinnya ingin muntah mendengar Andre bisa ngomong begitu.
Sementara itu Andre melirik pada Dokter Lukman yang kini tak tampak seperti orang yang dikenalnya pertama kali. Andre meneguk liur dan membuat senyum canggung. Kemudian ia mendorong gemas kepala Amanda agar membungkuk menghadap lantai. "Maafin temen saya, ngomongnya akhir-akhir ini agak ngawur. Dia abis terapi, mungkin dia mulai berhalusinasi sama apa yang dilihatnya, mohon dimakumi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bayi Empat Hati [TAMAT]
Ficção AdolescenteSemua berubah ketika tahu Firda hamil saat masih duduk di bangku SMA . . . . . Apa yang bakal kamu lakuin kalau temanmu bilang dirinya hamil? Apa kamu masa bodo saja? Apa kamu mau menemaninya ke klinik aborsi? Apa kamu sanggup membantu temanmu wa...