Revan berencana akan mengantarkan Aora pulang ke rumah.
Saat akan membuka pagar, Revan melihat sedan hitam yang mengarah ke rumahnya.
Shit. Ngapain papa pulang jam segini sih?
Revan kebingungan. Pasalnya ia sangat malas jika Sandy akan menduga jika dirinya telah mempunyai pasangan.
Saat turun dari mobil, Sandy menyambut anaknya itu dengan gembira.
"Kamu ngapain diluar Revan?" tanya Sandy.
"M-mau nganterin pulang."
"Hah? Nganterin pulang siapa?"
"Revan mau nganterin saya om," sahut Aora yang tiba-tiba muncul dari belakang.
"Astaghfirullah," Sandy kaget saat melihat kehadiran seorang perempuan.
"Kamu nih kagetin om aja," papa Revan itu tertawa.
"Wkwkwkk maaf om. Oh iya kenalin, nama saya Aora," Aora memperkenalkan dirinya dengan percaya diri.
Revan yang melihat itu hanya bisa menepuk jidat malas.
"Aora? Temen sekelasnya Revan?"
"Iya om hehe."
"Nama saya Sandy," kini berganti Sandy yang memperkenalkan dirinya.
"Ooh iya om Sandy."
"Udah makan belum? Makan bareng-bareng yuk," ajak papa Revan.
"Be-" belum selesai melanjutkan pembicaraan, tiba-tiba Revan langsung memotong obrolannya.
"Udah pa, ini mau balik."
"Tapi Ao-"
Revan langsung menginjak pelan kaki Aora. Untungnya Aora langsung mengerti maksud Revan.
"Tapi apa Aora?" tanya Sandy kebingungan.
"Aslinya mah Aora mau makan bareng om, tapi duarius nih Aora kekenyangan. Ya udah, Aora balik dulu ya om."
"Ya udah sana anterin Rev, udah malem kasian."
"Iya pa."
---
Setelah mengantar Aora kembali ke rumah dengan selamat, Revan segera merebahkan dirinya di tempat tidur.
Tapi saat akan menuju kamar, Revan dipanggil Sandy untuk makan malam bersama terlebih dahulu.
"Revan, makan dulu sini."
"Revan udah makan pa," teriak Revan dari lantai dua.
"Haduuh kasian ya papa makan sendiri. Gak ada yang nemenin," Sandy mengode dengan harapan anaknya itu mau menemani dirinya.
Revan yang mendengar kode-kode dari papanya hanya bisa menghela nafas panjang, mau tidak mau harus kembali turun ke bawah.
Revan menarik kursi meja makan, lalu duduk dengan santai.
"Cantik ya Rev," goda Sandy.
"Siapa?" perasaan Revan mulai tidak enak.
"Yang tadi."
"Ooh."
"Gak kamu pacarin Van?"
"Revan kaga mikir pacar-pacaran," Revan berusaha berbohong. Memang ia tidak pernah berpacaran, namun ia telah menjadikan Aora gadis yang sudah tidak perawan lagi.
"Hm bentar. Papa ambil HP dulu," Sandy pergi meninggalkan ruang makan.
"Emm Revan! Kamu liat HP papa gak?" Sandy terlihat kebingungan mencari telepon genggam nya.
"Gak pa," jawab singkat Revan.
"Oh itu," Sandy menuju ruang tamu saat melihat handphonenya tergeletak di meja.
Saat akan mengambil ponselnya, mata Sandy tertuju pada kresek yang letaknya tepat di sebelah HP miliknya.
"Apa nih?" Sandy mengambil kresek itu, lalu mengecek isinya.
"Test pack?"
"Kenapa test pack bisa ada disini?" papa Revan semakin kebingungan.
Tanpa pikir panjang, ia membawa test pack itu dan membawanya ke Revan.
"Rev, test pack siapa ini?"
Sial!
Pasti tadi Aora lupa membawanya pulang. Seketika Revan keringat dingin. Otaknya terasa buntu, tidak mengerti alasan apa yang harus ia lontarkan kepada Sandy.
"Rev, jawab papa. Test pack siapa ini?" tanya Sandy dengan tegas.
"H-hmm."
"Ngomong yang bener."
"Ta-tadinya itu test packnya Aora pa."
Sudahlah. Mungkin ini saatnya Sandy tau semuanya. Revan juga tidak akan bisa memendam rahasia ini terlalu lama.
"Aora hamil, Rev?"
"Kayaknya sih iya. Makanya tadi mau pake test pack buat mastiin."
"Hamil sama siapa Aora?"
"W-waktu itu Revan buat Aora gak pe-perawan lagi pa," jawab Revan dengan gugup.
"Astaghfirullah hal'adzim Revan!"
"Bisa-bisanya kamu ya!"
"M-maafin Revan pa," Revan tertunduk.
"Kenapa kamu ngelakuin hal bodoh kayak gini?"
Sedetik, dua detik. Revan masih terdiam.
"Jawab papa, Revan!"
"Revan kira semua perempuan itu jahat pa. Revan kira semua cewek itu kayak mama. Revan ngelakuin ini biar dia ngerasa rasa sakit yang Revan rasain selama ini."
"Papa paham rasa sakit kamu, Revan. Tapi cara kamu salah. Kalo Aora hamil kayak gini kamu mau gimana?"
"Revan bakal nikahin Aora."

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl (Completed)
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM BACA YA!! Jgn lupa vote jugaaa!!! SEQUEL DI PUBLISH JIKA TEMBUS 500K VIEWERS <><><><><><><><><><><> Kesalahan yang Revan dan Aora perbuat menyebabkan mereka terjerumus ke dalam pernikahan. Tapi tunggu dulu! Saat mereka menjal...