T I G A P U L U H S A T U

5.2K 320 14
                                    

"Pa, ma-- Aora mau pulang sama Revan aja. Papa sama mama bisa duluan," ucap Aora dengan nada kecewa karena ulah Dedi tadi.

"Gak. Gak boleh. Kamu pulang sama papa," balas Dedi, sesekali matanya melirik sinis ke Revan.

Sungguh menyebalkan!

Dari dulu sampai sekarang, Dedi tidak pernah berubah. Kadang menjadi orang yang galak, tapi disaat bersamaan Dedi bisa berubah menjadi orang yang baik dengan hati yang sangat lunak.

Rini hanya bisa menghela nafas serta menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku suaminya itu.

"Iya Ra, kamu pulang sama Revan gakpapa. Tapi nanti Revan langsung anterin Aora balik ya," Rini langsung mengizinkan Aora.

"Loh ma--" Dedi mengernyit keheranan.

"Udah pa ah. Jangan kayak anak kecil. Ayo pulang!"

---

Sore ini, Revan yang menyetir mobil. Menurut apa yang Revan lihat, sedari tadi Aora terus memainkan hp di bangku sebelahnya.

Bak mencuri-curi kesempatan, Revan melirik Aora sesekali lalu mulutnya berubah menjadi monyong. Sungguh menyebalkan!

"Main hp mulu ye lo," akhirnya Revan membuka pembicaraan.

Krik.. krik..

Aora masih tidak menggubris Revan. Entahlah ia melihat apa di ponselnya sampai-sampai berani menghiraukan calon suaminya.

"Woi Aora!!" teriak Revan.

"Eh ngapa sih Revan mah!!"

"Lo diajak omong diem mulu. Budeg kuping lo?"

"Ssstttt!!" bukannya meminta maaf, Aora malah menyuruh Revan berhenti berbicara.

"Apaan sih?!"

"Revan diem dulu ish."

"Kaga jelas banget sih lo Ra," Revan cemberut. Matanya kembali lurus menatap jalanan.

"Nih liat nih," Aora menunjukkan ponselnya, lalu tersenyum lebar.

"Apaan sih, ogah ah," Revan yang sudah terlanjur badmood malas untuk kembali menoleh.

"Liat dulu ck."

Deg.

Entah mengapa jantung Revan langsung berdetak dengan kencang saat melihat apa yang Aora tunjukkan.

Ya. Itu adalah foto mereka berdua pada saat Revan memakaikan cincin di jari manis Aora.

"Jadi dari tadi lo ngedit foto ini?"

"Iya. Aora suka banget sama fotonya hehe."

"Tapi ini foto yang mama ambil Rev. Yang dari photographer nya belum jadi," tambah gadis itu.

"Revan--" panggil Aora dengan arti senyum yang tidak bisa ditebak.

"Hm?" perasaan Revan mulai tidak enak.

Baby Girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang