Hampir setengah jam ia berada di toko buku, berkeliling mencari buku yang ia butuhkan untuk tugas KIR dalam beberapa hari lagi. Sasya sesekali melihat arloji dipergelangan tangan, dan waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, sedangkan buku yang ia cari, tidak ia temukan. Ia juga sungkan bertanya ke pegawai toko buku.
"Lo cari buku ini??"
Sebuah buku yang sedari tadi ia cari sudah berada didepan wajahnya. Sasya tersenyum sumringah, akhirnya ada yang berbaik hati mengasih buku ini untuknya. Tapi siapa orang yang tau kalau ia butuh buku ini?
Sasya pun langsung menengok ke belakang, melihat siapa yang mengasih buku ini untuknya. Wajah yang tadinya sumringah akhirnya berubah menjadi wajah yang datar tanpa ekspresi. Tidak terpikirkan oleh Sasya, kalau dirinya akan bertemu dengan cowok yang sangat tidak ingin ia lihat wajahnya.
Diambil nya buku itu ditangan cowok yang ada didepannya ini, tanpa berkata terima kasih Sasya langsung membawa buku itu menuju ke kasir dan segera membayarnya. Rasa kesal masih ada terhadap cowok itu, bahkan rasanya ia ingin sekali membalas perbuatan dia dengan sekali tinjuan yang keras.
"Sya tunggu"
Sasya pura-pura tidak mendengar, ia berjalan terus tanpa mau menoleh ke belakang, hingga sampai di pintu keluar tangannya dicekal dan terpaksa Sasya berhenti berjalan.
"Lepas" ucap Sasya dengan nada yang dingin.
Tetap saja tangannya tidak dilepas, Sasya juga berusaha melepaskan cekalan tangan cowok itu.
"Lepasin Dio" dengan sekali hentakan keras akhirnya tangannya pun terbebas dari pegangan tangan Dio.
"Lo mau apa si? Gue sama Lo udah gak ada urusan lagi!" Sasya berusaha menahan amarah nya agar tidak menjadi pusat perhatian orang-orang disekitar toko buku.
"Gue cuman mau minta maaf sya, dan gue janji gak bakal ngelakuin hal yang sama"
"Bullshit" Sasya menatap benci Dio bahkan sorot mata nya tidak ada lagi tanda suka terhadap cowok itu.
Dering ponsel membuat suasana kembali normal, Sasya pun segera mengangkat telpon dan pergi keluar dari toko buku agar suaranya bisa leluasa terdengar.
Sya Lo dimana?? Masih lama nyari bukunya? Udah dikejar waktu iniiii
Sasya menjauhkan ponselnya dari telinganya, sungguh suara Tiya memekakkan telinganya.
Tunggu, gue masih di toko buku, otw kesanaa
Dengan cepat, Sasya langsung menaiki ojek karena jika menunggu taxi terlalu lama, sedangkan teman-temannya dirumah sudah menunggu ia untuk segera balik dan mendiskusikan materi tentang KIR nanti.
****
"Maaf udah nunggu lama yaaa?" Sasya langsung duduk lesehan bersama teman-temannya.
"Lama amat Lo cari buku doang" celetuk Katty.
"Ye brisik lo, namanya juga nyari ya pasti lama lah" balas Sasya dengan sewot.
"Udah udah, mana sya bukunya?" Pinta Tiya dan langsung dikasih oleh Sasya.
"Btw si Dio juga belum Dateng nih, gimana siiiiiii" ucap Dira dengan nada yang amat kesal.
Sasya hanya bisa diam dan bungkam, ia juga tidak mau bercerita ke teman-temannya kalau dia barusan bertemu dengan Dio di toko buku. Apalagi disini juga ada Varo yang ikut nimbrung meskipun jaraknya tidak terlalu dekat, biasalah ingin melihat fiska.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...