"hidup jangan terlalu polos, baru disenyumin dikit aja udah baper"
****
Jam pulang sudah berdering 5 menit yang lalu, sebagian murid masih ada disekolah mungkin karena ada kegiatan, kebanyakan anak basket dan futsal yang sedang latihan untuk persiapan tanding dengan sekolah lain. Sasya keluar dari kelas sendirian karena sahabat2 nya sedang ekskul cheerleader untuk persiapan Minggu depan karena basket akan ada pertandingan, sasya hari ini malas sekali ikut kegiatan cheers karena ada alasannya yaitu sih nenek caper, siapa lagi kalo bukan ghina karinli, sasya tidak mau bikin kegaduhan di tempat latihan cuma karena meladeni sih nenek caper itu.Sasya hari ini tidak pulang bareng dengan varo karena varo sedang latihan futsal dilapangan dan varo pulangnya sorean jadi sasya malas sekali menunggu abangnya itu dan hari ini sasya pulang dengan Dio karena Dio yang menawarkan nya, seorang sasya pantang untuk menolak apalagi menolak tawaran Dio seseorang yang sejak lama ia kagumi.
"Sya" panggil Dio dari arah belakang
Sasya menoleh melihat Dio yang sedang berjalan kearahnya, sasya tersenyum melihat penampilan Dio hari ini Dio tampan dengan jambulnya, dan sasya bisa mati kutu kalo didekat Dio, biasa jantungnya ga bisa dikendalikan.
"Eh iya" sasya gugup, ia tersenyum tipis
"Udah lama ya nunggunya" tanya Dio yang sudah ada disamping sasya
"Emm engga kok" jawab sasya
"Eh tunggu Lo ga latihan basket, kan Minggu depan Lo tanding" tanya sasya, mereka sedang berjalan bersama di lorong-lorong kelas
"Enggak, itu mah gampang secara gue kan ketua basket jadi gue bisa besok aja latihannya, lagi pula tadi gue kelamaan nyamperin Lo karena ada urusan osis" jawab Dio tersenyum.
Sasya mengangguk mengerti, lagi pula bagi seorang Dio tidak masalah jika tidak ikut latihan basket, secara dia pandai bermain meskipun ia tidak latihan.
Sasya melihat nata yang berjalan dari arah lawan, nata menyapa sasya dengan senyum sembari mengangguk sopan ke arah sasya dan sasya membalas nya senyum.
"Lo kenal dia" tanya Dio
"Kenal kok, dia orangnya baik terus sopan lagi" jawab sasya
"Ohh tapi kan belum tentu baik bisa aja dia baiknya sama lo doang tapi sama yang lain enggak" ujar Dio
"Husss ga boleh gitu Dio, jangan berpikiran seperti itu udah ah entar malah jadi gibah lagi" sasya masuk kedalam mobil Dio
Dio sudah masuk ke dalam mobilnya, ia melihat sasya yang sedang memainkan handphonenya.
"Makan dulu yuk, gue laper nih" ucap Dio yang sudah melajukan mobilnya
"Iya" balas sasya yang masih fokus dengan ponselnya
***
Nata melihat sasya dan Dio yang sudah memasuki mobilnya, ia tersenyum miris melihat sasya pulang dengan Dio, ia harus lebih cepat dari Dio sebelum Dio mendapatkan sasya.Selesai dari urusan diruang guru akhirnya nata Pulang dengan sepeda motornya yang terparkir dipinggir lapangan.
"Apa gue ikutin aja kali yak" gumam nata berpikir dan menimang-nimang
Nata pun segera menaiki sepeda motornya dan mengikuti mobil Dio yang sudah membelah jalanan kota Jakarta.
Ya, fiska melihat nata yang sudah pulang dengan sepeda motornya. Ia ingin sekali dekat dengan nata dan berdamai dengan masa lalu. Ia ingin nata kembali lagi dengannya menjadi sahabat yang selalu ada disaat ia membutuhkannya tapi fiska sudah pasrah dengan keadaan yang sekarang, karena nata pasti akan selalu menjauhinya, seharusnya dulu ia tidak melakukan kesalahan yang membuat seseorang yang selalu ada di hidupnya sekarang menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...