Fourteenth | siraman air

902 47 1
                                        

"kamu seperti 'dia' yang selalu ada saat aku dalam bahaya"

__________________________________

Sasya berjalan melewati daerah kelas 12 dimana kakak kelas sedang duduk berbentuk kelompok untuk menggoda setiap siswi yang melewati daerahnya, termasuk sasya.

Semua tahu sasya, hampir seantero sekolahnya, begitu pula diluar sekolah, siapa yang tidak mengenal sasya sih cewek yang pandai bergaul dengan siapa saja tanpa memilih teman. Sasya risih dengan adanya kakak kelas yang terus menggodanya, ingin sekali sasya mencabik wajah cowok-cowok yang sedang menggodanya.

Sasya berhenti melangkah saat melihat varo berjalan ke arahnya, Padahal sasya sudah memperingatkan varo berulang kali, jangan sekali-kali menghampirinya apalagi Sekarang banyak siswa kelas 12 yang memperhatikannya.

Varo tersenyum dan reflek mengusap puncak kepala sasya, yang membuat seluruh murid disekitar mereka berhenti dengan aktivitasnya dan menyaksikan adegan antara varo dan sasya.

Sasya mendengus kesal, belum pernah varo merasakan wajahnya dicakar dengan kuku-kuku cantiknya ini. Sasya mendelik, menatap varo horor seakan ingin menerkam varo Sekarang juga.

Varo menyengir tanpa dosa, lagi lagi sasya hanya bisa menahan sabar, lihat saja sampai rumah mungkin varo sudah di banting sasya hingga tulangnya remuk.

"Entar gue ga bisa pulang bareng Lo, jadi nanti Lo pulang sendiri tanpa gue, ya semoga aja temen lu ada yang mau nampung Lo didalam mobil dan nganterin Lo sampe rumah dengan selamat" ucap varo tersenyum, dan langsung pergi dari hadapan sasya, menghindar dari amukan singa.

Sasya sudah mengepalkan tangannya gemas. Ya ampun bahkan sasya ingin sekali menggigit kepala varo sampe putus.

Sasya pun melanjutkan langkahnya lagi menuju ke kantin untuk bergabung bersama sahabatnya, rasanya ia ingin tenggelam di rawa-rawa, karena apa? Semua siswa kelas 12 menatapnya penuh selidik, mungkin penasaran tentang hubungan varo dengannya.

Sasya berjalan tanpa mempedulikan sekitarnya, sedari tadi sasya berjalan gelisah, entah apa yang ada di perasaannya sekarang ini, rasanya sasya ingin balik ke kelas dan tidak ingin ke kantin untuk menemui sahabat-sahabatnya.

"Sasyaaaa awasssss" pekik seseorang dari belakang dengan langkahan cepat untuk menolong sasya.

Byurrrr

Sasya termangu melihat nata basah kuyup karena air yang sengaja dijatuhkan dari atas, sasya menghampiri nata dan menatap nata dengan tatapan bersalah.

"Duhhh natt" panik sasya menggigit kuku jarinya.

Nata mendongak melihat sasya yang berada dihadapannya, nata tersenyum dan menggelengkan kepalanya menunjukkan bahwa ia tidak apa-apa.

"Tapi Lo basah karena nolongin gue" ucap sasya yang masih panik karena melihat nata tersiram air.

"Gue gak papa sya, santai aja yang penting Lo ga basah" jawab nata tersenyum, mengusap pucuk kepala sasya.

Sasya tidak tahu apa yang dilakukannya sekarang, ia tidak punya baju ukuran nata, dan dia merasa bersalah karenanya nata jadi basah kuyup karena kerjaan sih ceper (cewek caper) dan dayang-dayangnya.

Ghina yang melihat dari atas, gigit jari. Karena ia salah sasaran, bukan sasya yang basah tapi nata. Seharusnya ia lihat dulu situasi nya tanpa harus langsung menumpahkan air nya.

FAMOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang