Third | Awal Perkenalan

1.7K 73 0
                                    

"cewek punya perasaan jika dibentak ia akan menangis"

Cewek itu memasuki rumahnya dengan air mata yang terus mengalir di pipinya tanpa henti.

'Gue gak suka dibentak kenapa Lo lakuin itu dio'

Sasya ingin sekali menangis sekencang-kencangnya tapi takut seisi rumah khawatir dengannya akhirnya ia memutuskan untuk ke kamarnya menumpahkan semua air matanya dan teriak menangis sambil memeluk guling nya, ia pun menuju tangga karena kamarnya diatas.

Tiba-tiba "bwaaaa Caca your brother is back" ucap seorang cowok menunjukkan dirinya di depan sasya. Sasya terkejut dan hampir jatuh untung cowok itu menahan tangannya agar sasya tidak jatuh.

Sasya melotot kearah cowok itu "Anjir kayak setan Lo" ucapnya

Cowok itu hanya cengengesan "gue tuh bukan setan" balasnya

"Ohh ya berarti kalo Lo bukan setan Lo itu jin Tomang yang munculnya tiba-tiba" ucap sasya kesal, ia masih jantungan karena sudah dibikin kaget.

"Suee luu, tunggu tunggu Kenapa mata lu sembab gitu" cowok itu baru sadar melihat mata adik kesayangannya itu sembab dan hidung yang merah.

Sasya pun kembali nangis "hiks..hiks..hiks bang varo" tangisan itu pun pecah dan sasya langsung memeluk abangnya itu dengan erat.

"Lo kenapa? Kok nangis habis pulang sekolah Lo diapain bilang sama gue entar yang ngapain Lo gue ajakin main di ring tinju" ia mencoba menghibur adiknya itu bukannya membaik malah adiknya itu tambah kesal.

"Au ahhh males cerita sm bang varo ga pernah serius" sasya menaiki tangga sambil menghentak-hentakan kakinya kesal bukannya dibikin tenang malah dibikin makin kesal hari ini mood nya hancur.

"Ca maapin bang varo dong kan Abang cuma pingin ngehibur kamu doang" ucap cowok itu, Abang kesayangan sasya bernama Alvaro Negredo ia bersekolah di luar negeri dari SMP kelas 7 sekarang ia balik ke indo dan melanjutkan pendidikannya disini sekarang ia kelas 12 beda setahun dengan sasya yang sekarang kelas 11 Alvaro akan satu sekolah dengan adiknya itu.

"Tapi sayang gak berhasil" teriak sasya dengan suara yang serak karena terus menangis.

Varo pun menaiki tangga menuju ke kamar sasya ingin membujuk adiknya itu agar tidak marah lagi dengannya.

Sesampainya dikamar sasya
"Sasa sayang, Abang boleh masuk gak?" Tanya nya sambil mengetuk pintu kamar sasya

"Gak" teriak sasya dari dalam kamar
"Sekali lagi Lo manggil gue Sasa gue gantung Lo dipohon cabe" sambungnya lagi, diluar kamar varo hanya tertawa kecil karena mengganggu adiknya ini adalah hobi yang ia sukai.

Varo mau tidak mau masuk ke kamar sasya meskipun tidak diizinkan masuk oleh pemilik kamar tetapi ia tidak peduli.

Varo melihat adiknya yang sedang memeluk bantal dan wajah yang tertutupi oleh bantal itu.

Varo pun menghampiri sasya dan duduk disampingnya sambil mengelus rambut coklat sasya "aduh maapin bang varo dehhh jangan marah dong berhenti nangisnya padahal bang varo pengen kasih kamu sesuatu tapi karena kamunya marah sama Bang varo ga jadi ngasih deh" ucapnya, sasya mendongak melihat wajah Abangnya yang tampan itu.

FAMOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang