Fourth | Maaf

1.4K 60 0
                                    

Cowok itu tidak menghiraukan ucapan wanita separuh baya itu yang sedari tadi berbicara.

"Mau Sampe kapan kamu nyamar kayak gini" tanya wanita itu.

"Sampe aku nemuin seorang wanita yang benar-benar setia sama aku dan nerima semua kelebihan dan kekurangan aku dan aku pingin dia liat aku jangan karena wajah aku yang ganteng dan juga karena harta aku makanya aku ngerubah penampilan kayak gini mah" jawab cowok tampan itu

Wanita itu mengerti mengapa anaknya melakukan seperti ini karena ia ingin mencari pasangan yang benar-benar serius dengannya

"Baiklah sayang jika itu alasan kamu mamah izinkan tapi ingat jangan terlalu lama menyamar seperti ini dan satu lagi jika kamu benar-benar menemukan orang yang tepat untuk menjadi pasangan mu ingat nak kamu harus memberitahukan yang sesungguhnya ceritakan semua nya mengapa kamu melakukan semua ini dan jangan sampe pasanganmu itu tau tentang mu dengan sendirinya jika dia tau dia akan kecewa, semoga berhasil" ucap wanita itu tersenyum lembut menatap anaknya itu yang tahun ini umurnya ingin menginjak 17 tahun.

"Iya mah terima kasih sudah mengerti aku, i love mommy" balasnya sambil memeluk tubuh wanita paruh baya itu.

****
Cewek itu menuruni tangga dengan langkah yang pelan sambil mencari keberadaan kedua orangtuanya itu.

"Mamah papah" panggil sasya
Tidak ada balasan

Di tangga terakhir sasya melihat abangnya itu yang sedang menikmati makan pagi tapi hanya sendiri, lhoo!! Papah mamah kemanaa..

"Bang varo papah sama mamah mana kok gak ikut sarapan" tanya sasya

Varo mendongak melihat adiknya yang sudah ada didepannya itu dengan pakaian sekolah.

"Papah mamah lagi keluar kota selama seminggu" jawabnya

"Lho kok gak bilang sihh sama Caca ihhhh" ucap sasya sebal sambil menghentakkan kakinya kesal

"Dasar manja" gumam varo yang terdengar ditelinga sasya.

Sasya memainkan bibirnya mengejek
"Udah yok berangkat ntar telat" ucap varo yang sudah selesai memakan makanannya.

"Eh enak aja Lo gue aja belum makan" balas sasya ketus

"Udah makannya di mobil aja kelamaan buruan dua menit gue tunggu di mobil kalo ga gue tinggal" ucap varo mengambil tas sekelohnya menuju keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya itu.

Sasya mendengus kesal mengambil makanannya dengan kasar dan menyusul abangnya itu didalam mobil.

Di dalam mobil hening hanya terdengar suara kecil orang yang sedang mengunyah makanannya itu.

"Caca" panggil varo
Tidak ada sahutan

"Cacaaaaa" panggilnya lagi

Sasya melirik sekilas ke arah abangnya itu "why" jawabnya singkat ia masih ngambek dengan Abangnya itu.

"Ngambek mulu kayak bocah" ucap varo dengan pandangan ke arah depan.

"Bodo" balasnya ketus

"Yaudah bang varo minta maaf ya" ucapnya membujuk dengan tangan yang mengelus rambut lurus adiknya itu.

"Hmm"
"Bang varo sekolah dimana" tanya sasya membuka suaranya mungkin ia sudah memaafkan sikap abangnya itu.

"Ya disekolah kamu lah" ucap varo

"WHAT" pekik sasya tidak percaya apa yang ia dengar dari mulut abangnya itu.

"Tuh suara ga berubah juga ya masih sama bikin kuping orang sakit" ucap varo

FAMOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang