Twenty-Two | Bangunnya FERO

829 46 3
                                        

Padahal yang aku harapkan saat mataku terbuka, disampingku ada kamu. Tapi itu hanya mimpi, nyatanya bukan kamu yang disana tapi ada perempuan lain disampingku dan menungguku bangun.

*****
Jari telunjuk dan tengah bergerak pelan, kelopak matanya perlahan-lahan membuka sedikit demi sedikit. Bola matanya melirik kanan dan kiri dengan gerakan pelan. Matanya menyesuaikan cahaya lampu yang menyilaukan matanya.

Lelaki itu menatap sekitar. Pikirannya bertanya-tanya, dimana ia sekarang?

Jarinya sudah bisa digerakkan, tidak kaku lagi. Tangannya pun bergerak kesana-kemari. Jemari lelaki itu menyentuh jemari lain yang berada disamping ranjangnya.

Ia pun menoleh perlahan kesamping. Disampingnya ada sosok gadis yang sedang tertidur damai. Lelaki itu mencoba mengingat kembali ingatannya.

Apakah yang disampingnya adalah sosok fiska? Sahabat sekaligus gadis yang dulu ia suka. Tapi itu empat tahun yang lalu.

Lelaki yang masih terbaring itu. FERO. Lelaki yang tidur dengan lamanya dirumah sakit. Terbaring tak berdaya hingga empat tahun dengan keadaan yang sungguh menyedihkan. Akibat masa lalu.

Jemari Fero menyentuh jemari gadis itu hingga sang pemilik jemari itupun terbangun dari tidurnya.

Fero tersenyum saat melihat gadis itu menguap lebar dengan ditutupi kedua telapak tangannya.

Terkejut. Itu yang diekspresikan oleh gadis yang sudah membuka matanya dengan sempurna.

"Lo...." Gadis itu terkejut hingga mulutnya terbuka lebar. "Udah sadar?"

Fero mengangguk pelan dan tersenyum manis. Fiska sangat lucu jika terkejut, empat tahun yang lalu dengan yang sekarang dia sangat berbeda, batin Fero.

Gadis itu bangkit dengan wajah berbinar. Ini kejutan untuk fiska, batinnya dengan senang.

Gadis itu pun memencet tombol yang berada di dekat nakas samping ranjang Fero.

Tidak berapa lama kemudian, dokter datang bersama perawat-perawatnya. Memeriksa kondisi Fero yang sudah sadar.

Dengan tersenyum dokter itu mengatakan. "Ini awal yang bagus, pasien sudah membaik, jantungnya berdetak normal kembali, pasien sudah dinyatakan sehat tetapi beliau harus tetap berada disini untuk beberapa hari lagi" ucap dokter itu.

Gadis itu mengangguk paham, dan tersenyum. Dokter bersama perawat-perawatnya keluar dari kamar rawat Fero.

"Fiska, aku senang kamu menunggu ku hingga aku bangun" ucap Fero yang tiba-tiba membuat tubuh gadis itu seketika kaku.

Fero menatap dengan bingung. "Fiska, kamu gak papa?" Tanya Fero.

Gadis itu berjalan menghampiri Fero. "Oyah kita belum kenalan" gadis itu menjulurkan tangannya kehadapan Fero. "Nama gue Dira Odiaf"

Fero mengerutkan keningnya, setelah itu tertawa kecil. "Kamu tuh lucu deh fis"

Dira menatap bingung Fero. Apanya yang lucu?

"Gue Dira bukan fiska, gue sahabatnya fiska" ucap Dira setengah kesal.

Fero pun diam cukup lama. Setelah itu menatap wajah Dira kembali. "Maaf, gue kira lo fiska" ujar Fero tersenyum tipis.

FAMOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang