"jangan merendahkan orang lain karena fisiknya, semua orang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan"
****
Sebelum beranjak pergi meninggalkan nata, sasya tersenyum tipis ke arah nata yang dibalas nata tersenyum lebar."Gue suka senyum Lo" gumam nata pelan
Nata pun berjalan menyelusuri koridor sekolah dengan langkah yang santai, ia tidak peduli dengan sekitarnya yang selalu saja menghinanya dari belakangnya maupun didepannya. Belum saatnya, ini bukan waktu yang tepat untuk semua yang ia rahasiakan diketahui semua orang, dan yang hanya tau keluarganya saja itupun keluarganya tidak suka dengan cara yang dilakukan nata.
Brukkkkkk
Nata memegang bahunya yang terasa sakit, ia pun menoleh kesamping melihat siapa yang menabraknya rupanya seorang cewek yang gayanya sangat tengil dan dibelakangnya terdapat 3 orang sahabatnya.
"Duh lau kalau jalan hati² dong, jalan tuh pake kaki, lihatnya pake mata, ngerti!!!" Ghina mendelik menatap nata kesal, nata mengangkat kedua bahunya tidak peduli
"Ish, dasar cowok cupu banyak gayanya" sahut Karina sahabat ghina yang melihat penampilan nata dari atas Sampe bawah menurutnya cowok yang ada didepannya ini cowok yang tidak ada apa-apanya.
"Kalian tuh ga boleh gitu sama dia, dia kan juga manusia sama kayak kita" Lola adalah sahabat ghina yang polos terkadang mereka suka dibuat kesal oleh kelakuan Lola yang menurutnya begitu polos saking polosnya tidak nyambung jika diajak berbicara
"Lola Lilanilalia, Diam!!! Atau lau gue seret ke jurang" ghina menatap tajam ke lola, Lola menunduk takut karena jika ia berbicara lagi pasti ghina akan benar-benar menyeretnya ke jurang.
"Emang nih anak, ya kata siapa dia bukan manusia jelaslah dia manusia kakinya aja napak, pinter bangettttttttt sih Lo" ucap keyren gemas sembari tangannya mencakar tembok
Nata menatap mereka berempat bergantian, ia tersenyum tipis melihat adegan didepannya ini.
"Eh eh nga-pain Lo senyum2, Lo kira kalo Lo senyum itu Lo bakal ganteng, enggak, cowok cupu kayak Lo mana ada gantengnya" nata yang mendengar ucapan ghina langsung mengubah mimik wajah nya menjadi datar.
"Permisi saya mau le-wat" ghina tidak menghiraukannya ia tetap berdiri dan tidak memberi celah untuk nata lewat
"Eh cowok kampung urusan kita tuh belum selesai, Lo harus--" ucapan ghina terpotong
"Lo harus apa hah, Lo jangan jadi pentolan dah di sekolah ini, dasar cewek caper" ghina mendengus kesal mendengar suara fiska yang sudah ada dibelakangnya
Ghina dkk pun membalikkan badannya ke belakang melihat fiska berdiri dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.
"Iss cewek muka tembok ngapain Lo kesini" Karina tersenyum miring melihat cewek yang sangat ia benci, kenapa Karina membencinya?? Pertama, fiska mempermalukannya di depan murid seantero sekolah. Kedua, gara-gara fiska Karina putus dengan Zidan karena Zidan suka sama fiska meskipun fiska nya tidak suka dengan zidan. Ketiga, fiska juga pernah membuatnya dihukum oleh guru karena fiska mengadu permen karet yang ada di kursi guru Karina lah yang menempelkannya.
"Diem, gue ga ngomong sama lu cewek malang" fiska menatap sinis ke Karina
Ghina mengepalkan tangannya kuat-kuat, hari ini seperti biasanya fiska selalu ikut campur urusannya, andai mencekik orang itu tidak dosa pasti ia sudah melakukannya ke fiska hari ini dan detik ini juga.
"Ehhh fiska muka tembok, gausah jadi pahlawan disekolah ini dah, biar dibilang apa sih luu" ghina maju dua langkah dan sekarang ia tepat dihadapan fiska dan jarak mereka hanya berberapa senti.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...