Happy reading :)
"Bertemu untuk yang kedua kalinya"
****
Sasya masuk kedalam kelas, suasana seperti ini sudah biasa bagi sasya kelas selalu rame kayak di pasar padahal bel masuk pelajaran sudah berbunyi tetapi kelas tetap saja masih riuh, salah satu penyebab kelas bikin rame adalah gara-gara PR.
"Sya, udah ngerjain pr belum" Tya menyenggol lengan sasya yang ada disampingnya.
"Udahlah emang gue kayak Lo, pe-ma-las" ucap sasya
Tya mendengus sebal. "Andai mukul orang kagak dosa, udah gue pukul lu pake sepatu cantik gue" gumam Tya yang masih terdengar ditelinga sasya.
Seketika kelas hening karena guru pelajaran pertama sudah masuk kedalam kelas.
***
"Syaaa" panggil Dio
Sasya menoleh melihat Dio yang sudah ada disampingnya. "Ya kenapa"
"Gue udah siap" sasya mengerutkan keningnya, bingung maksud yang diucapkan Dio
"Maksudnya, ga ngerti" ucap sasya, Dio tersenyum tipis.
"Gue mau ngomong sama Lo tapi ga disini, ngomongnya dibelakang sekolah aja" sasya mengangguk dan mengikuti langkah Dio menuju ke belakang sekolah.
Saat sudah sampai dibelakang sekolah, Dio ingin mengatakannya tetapi tertahan dan tidak mau mengatakannya.
Sasya semakin dibuat bingung karena sudah 5 menit berdiri disini menunggu Dio bicara tetapi Dio sama sekali tidak mengeluarkan satu katapun.
"Lo mau ngomong apa, keburu jam istirahat nya selesai" ujar sasya, masih menunjukkan raut wajah bingungnya.
"Gu... Gue su---"
"Sasyaaaaa" teriak varo yang membuat sasya langsung menoleh.
Sasya menghembuskan nafasnya melihat abangnya berada disini.
"Apaan" kata sasya dengan suara yang keras
Dio melihat cowok itu tidak suka, karena cowok itu yang pernah ribut denganya dan sekarang cowok itu kesini menggagalkan misinya dan coba liat cowok ini juga sepertinya Dekat dengan sasya.
"Ngapain Lo disini sihh" varo sudah berada dihadapan sasya.
Varo yang menyadari ada orang selain ia dan sasya akhirnya menoleh melihat siapa orang itu, varo terbelalak melihat cowok songong disini dan lebih yang bikin kesel cowok ini berduaan dengan adiknya.
Varo memandang sengit kearah Dio begitu juga Dio yang menatap varo benci.
"Sya ngapain sih Lo disini berduaan lagi sama cowok songong, jangan berduaan entar tiga nya SETAN" ucap varo kalimat terakhirnya ia tujukan ke wajah Dio yang membuat Dio menggeram kesal karena varo mengejeknya.
"Ihhh apaan sih tunggu dulu" sasya melepaskan genggaman tangan varo dan menghadap ke arah Dio
"Tadi Lo mau ngomong apa" tanya sasya
Dio menggeleng pelan dan tersenyum "enggak jadi, kapan-kapan aja"
Sasya menghela nafas dan mengangguk. "Oke, gue tunggu ya" sasya mengacungkan jempolnya.
Varo menarik tangan sasya menjauh dari Dio. Dio benci dengan varo karena cowok itu banyak gayanya dan Dio makin benci lagi karena sudah mengambil sasya nya dan membawa sasya nya pergi.
Ga ada satupun yang boleh dapetin sasya kecuali gue--
Dio mengepalkan tangannya kuat-kuat, rasanya ia ingin memukul wajah varo dengan tangan kanannya karena tangannya ini sudah gatal ingin menonjok orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...