Twenty-Seven | ALVARO NEGREDO

554 34 1
                                    

Varo melamun dikamarnya. Ia menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong tetapi pikirannya sedang membayangkan sosok fiska yang begitu dingin dan ketus.

Didalam ruangan kamarnya hanya terdengar hembusan nafas sosok lelaki yang sedari tadi masih tetap pada posisinya.

Bunyi dentingan notifikasi ponselnya, akhirnya membuat dirinya tersadar kembali dari lamunan nya. Varo meraih handphonenya yang berada di bawah bantal dan membuka ruang chat pribadi nya dengan sang pengirim chat.

Arsenal.
Ketemuan ditempat tongkrongan

Males
(Read)

Arsenal.
Yauda otw kerumah Lo sama yang lain

Varo membelalakkan matanya saat membaca balasan chat dari arsen. Ia bukan tidak memperbolehkan teman-temannya datang kesini tapi masalahnya teman-teman sasya masih kerja kelompok dirumah. Kalau teman-temannya datang kesini aktivitas sasya dan teman-temannya terganggu.

"Bang varoo" teriak sasya sambil menggedor pintu kamarnya.

Varo berdecak kesal dan berjalan untuk membuka pintu kamarnya.

"Bisa pelan-pelan gak sih sya kalo ngomong?" Varo mendelik tajam. "Ada temen-temen lu juga. Gak punya malu banget jadi orang" kesalnya.

"Rumah rumah gue, suka-suka gue lah" balas sasya tak mau kalah. "Temen Lo tuh ada diluar" ucapnya lalu melenggang pergi dari hadapan varo.

****
"Siapa yang diluar sya?" Tanya katty.

"Temen Abang gua" jawab sasya dengan malas.

Katty mengangguk-angguk saat mendengar jawaban dari sasya.

Varo dan teman-temannya melewati sasya dan sekumpulan teman kelompoknya.

Saat Dio melihat kearah teman-teman varo matanya bertubrukan dengan mata arsen yang menatapnya dengan sinis, Dio pun membalas tatapannya dengan tak kalah sinis.

"Kok ada bocah songong sih Ro?" bisik arsen pelan.

Varo diam, tidak niat ingin menjawab pertanyaan arsen. Ia harus membawa teman-temannya ini ke halaman teras lantai atas.

Saat sudah dilantai atas, arsen mendekati varo dengan masih dalam perasaan yang penasaran akibat kehadiran Dio disini.

"Dia sekolompok kir sama sasya" seakan tahu tentang perasaan arsen yang masih penasaran dan ingin bertanya lagi kepadanya.

"Tadi gue liat cewek judes itu masa"

Semua langsung menatap seseorang yang sedang memakan cemilan dengan santainya di kursi samping varo.

"Maksud Lo den? Tanya dimas yang tidak mengerti arah pembicaraan Deni.

Deni mendengus. "Tadi gue liat cewek judes itu" ulangnya sekali lagi.

Seakan tahu varo tentang arah pembicaraan Deni, ia pun mengalihkan perhatiannya pada ponselnya.

"Ga ngerti gue oon" jeyro melemparkan isi Snack nya ke wajah Deni saking kesalnya.

"Bego jangan dipelihara apa!" Sinis Deni.

"Elo kalo ngomong gak jelas" timpal arsen.

FAMOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang