"sya pulangnya bareng gue. Jadi kalo gue blm ada di mobil, Lo tunggu aja ya." Ucap varo sembari menyisir rambutnya menggunakan jari-jarinya.
Sasya memutar bola matanya. "Iya!!"
"Selo aja mba jawabnya" varo mencubit hidung sasya, gemas.
"Ihhh, sakit tau gak sih!!" Kesal sasya. "Gue udah mancung, ditambahin mancung lagi berabe"
Varo menaikkan sebelah alisnya. "Emang kenapa kalo tambah mancung lagi? Bagus dong tambah mancung."
"Rasain nih!!" Sasya menepuk luka lebam varo di bagian sudut bibirnya.
"AWWWHH" Varo meringis kesakitan sambil memegang luka lebam nya.
Sasya sudah kabur duluan sembari tertawa geli saat melihat ekspresi varo yang sedang menahan kesakitan.
"Dasar adek laknat" gumam varo kesal.
****
Saat Sasya menyelusuri koridor-koridor kelas. Banyak pandangan mata menatap ke arahnya, baik cewek maupun cowok.Gue berasa tersangka melakukan kesalahan deh, sampe ditatap gitu..
Sasya berjalan terus tanpa menatap sekitarnya. Ia tidak peduli semua murid disekolah menatapnya dengan tatapan seperti dirinya mempunyai kesalahan.
Ia melewati kelas Dio. tepat disaat Dio keluar kelas dan ber pas-pasan dengan Sasya. Dan, sasya hanya meliriknya sebentar lalu melewatinya begitu saja.
Dio yang melihatnya, menghela nafas berat. Apa sebegitu bencinya kah sasya padanya? Entahlah.
Sasya memasuki kelasnya dan melihat keadaan kelas yang begitu riuh. Ia pun berjalan menuju kearah tempat dimana ia duduk bersama Tiya.
"Woyyy Sasha" panggil Dira.
Sasya yang mendengar panggilan dari Dira, mendelik tajam.
"Hehe sorry" Dira menyengir dan mengangkat kedua jarinya 'peace'.
Saat sudah duduk ditempatnya. Sasya melipat kedua tangannya dan menatap kearah depan. Entah kenapa, saat melihat Dio rasanya ia kesal sekali.
"Duh sya, galau mulu tiap hari" Dira mendengus.
Sasya menatap Dira sebentar lalu kembali menatap kearah lain. Rasanya mulutnya ini tidak mood untuk berbicara.
"Gue tau lu mikirin apa sya" ucap Tiya. Dira langsung menatap Tiya, penasaran dengan apa yang diucapkan Tiya.
"Jangan sok tau deh" sasya memutar bola matanya malas. Dasar sok tahu!!
"Yaela sya, muka lu ga bisa boong"
"Emang apaan" ucap Dira penasaran.
"Pasti Dio kannn" tebak Tiya.
"Sok tahu!!" Ketus sasya.
****
Jam masuk sekolah sudah berdering setengah jam yang lalu. Semua murid sudah berada didalam kelas dan mengikuti kegiatan belajar mengajar.Tiba-tiba suara audio di tiap-tiap kelas berbunyi.
Assalamualaikum maaf buat bapak dan ibu guru yang sedang mengajar dikelas karena saya mengganggu kegiatan belajarnya, untuk seluruh murid kelas sebelas sekarang juga berkumpul di aula. Karena ada pengumuman untuk agenda kegiatan KIR. terimakasih.
Seluruh murid pun keluar dari kelas dan menuju ke aula.
"Aduh pusing deh gue lama-lama" keluh Dira.
Sasya dan Tiya menatap Dira bersamaan. Emang ya kerjaan Dira selalu ngeluh mulu.
"Kenapa sih??" Tanya Tiya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...