Setelah selesai acara dipanggung, semua orang berkumpul ditengah-tengah lapangan untuk merayakan satu acara lagi yaitu pemotongan kue ulang tahun Nata atau anak pemilik sekolah SMA Garuda.
Sasya berjalan melewati kerumunan orang-orang yang sudah berkumpul disekitar acara. Ia masih tidak percaya apa yang ia lihat diatas panggung itu.
"Hey sya"
Sasya membalikkan tubuhnya kebelakang, saat mendengar ada yang menyapa dirinya.
"Lola?" Sasya mengerutkan keningnya saat melihat keberadaan salah satu temannya ghina.
"Iya, gak usah heran gitu. Gue gak bakal ngapa-ngapain lo" lola tersenyum manis.
"Gue mau bilang, Lo harus lebih hati-hati, jangan pernah percaya dengan siapapun apalagi orang-orang terdekat lo. Karena siapa sangka orang yang kita anggap didepan baik taunya nusuk dari belakang" Lola tersenyum sambil mengusap bahu sasya, lalu ia pergi.
Sasya mencoba mencerna ucapan yang Lola bilang. Apa maksud perkataan Lola? Siapa yang ingin berbuat jahat kepadanya?
Omongan yang dilontarkan Lola membuatnya pusing karena ingin tahu siapa yang dimaksud Lola. Apa jangan-jangan ghina? Selama ini dia yang selalu mencari masalah dengannya, tapi kata Lola, orangnya adalah yang paling dekat dengannya.
"Sya" Katty menepuk bahu Sasya pelan, menyadarkan Sasya dari lamunannya.
"Kebiasaan deh ngagetin orang" Sasya mendengus kesal, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Katty yang sudah dibuat bingung karena sikapnya.
****
Nata mencari keberadaan Sasya disekitar, sedari tadi ia tidak melihat Sasya. Kemana Sasya?Tiba-tiba ia dikejutkan dengan mata nya yang ditutup oleh tangan dari belakang.
"Siapa sih ini?" Nata mencoba melepaskan tapi tangan itu tetap berusaha menutup matanya.
"Clara gak lucu ya" Nata berusaha lagi untuk melepaskan tangan yang berada di matanya.
"Tebak siapa?"
"Siapa sih?" Nata menajamkan telinganya untuk mengenali suara itu.
"Tebak dong, masa gak tau"
Nata menahan senyum, ia mengenali suara itu, dengan gerakan cepat Nata berhasil melepaskan tangan itu dari kedua matanya.
"Ihhh curang, gak nebak" Sasya menghentakkan kakinya dengan sebal.
Kelakuan Sasya membuat Nata semakin gemas melihatnya. Nata mencoba menahan diri untuk tidak memeluknya, karena kondisi yang sedang ramai disekelilingnya.
"Gue tau kok itu Lo, karena gue kenal bgt sm suara Lo" Nata tersenyum sambil mencubit kedua pipi Sasya dengan gemas.
"Ihhhh sakit Nataaaaa" Sasya mengusap pipinya yang merah.
Nata menarik tangan Sasya dan tangannya pun mengusap kedua pipi Sasya yang memerah karenanya.
"Woilah masih sempat-sempatnya kalian berdua melakukan adegan romantis yang membuat kaum jomblo iri melihatnya" Varo tiba-tiba muncul dan merusak suasana yang sudah dibuatnya.
Sasya memutar kedua bola matanya ketika melihat keberadaan Varo yang secara tiba-tiba datang. Ingin rasanya ia mencubit ginjalnya Varo biar mampus.
Fiska yang melihat keberadaan Nata dari jauh akhirnya memutuskan untuk menghampiri cowok itu. Ketika sudah berada diantara Nata dan Sasya, fiska baru sadar kalau Varo juga ada diantara mereka berdua. Lagi-lagi ia bertemu Varo.
Varo yang melihat fiska langsung menatap dengan senyum, tapi sayang fiska malah menatap Varo dengan sinis.
"Nat acaranya mau dimulai" ucap fiska yang langsung pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...