Nata melangkah menuju tempat parkir motornya. Jam pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu dan sebagian murid sudah pulang kerumahnya masing-masing.
Nata menghentikan langkahnya, ia membungkuk untuk membenarkan tali sepatu nya. Setelah selesai ia menegakkan punggungnya. Ia terlonjak kaget saat fiska berada didepannya.
"Nat" panggil fiska lirih.
Nata menatap fiska datar. "Minggir gue mau lewat" ucapnya dingin. Fiska menghalangi jalan nata, yang membuat cowok itu harus rela mengeluarkan suaranya cuma untuk menyuruh fiska pergi dari hadapannya.
"Kalo gue ga mau" fiska membalas tatapan tajam nata.
Nata menghela nafas. "Minggir" ucap nya sekali lagi.
Fiska masih bergeming ditempat, tidak beranjak sedikitpun. Fiska maju satu langkah mendekati nata, dan jarak diantara mereka hanya lima jengkal.
Nata menatap tajam fiska. "Jangan bikin gue harus berbuat kasar sama Lo". fiska tidak peduli apa yang diucapkan nata, yang ia inginkan sekarang adalah hubungan persahabatannya membaik.
"Apa kita bisa seperti dulu" ucap fiska menatap nata memohon. Nata menyeringai, ia bukanlah cowok yang langsung luluh jika ditatap oleh wanita. "Jangan harap" ketus nata.
Fiska meraih tangan nata, belum sempat ia menggenggammya, cowok itu sudah menarik tangannya menjauh.
"Gak usah sentuh gue" nata mendelik tajam ke fiska.
"Gue mohon Nat, untuk kali ini aja kita perbaiki hubungan persahabatan kita yang dulu pernah rusak" fiska menahan tangisnya.
Nata menghembuskan nafasnya kasar. "Oke, tapi ga disini--" nata menatap ke sekeliling sekolah. "Gue tunggu Lo di blue kafe" nata pun melangkah pergi dari hadapan fiska.
Semoga hubungan persahabatan kita bisa baik lagi Nat.
****
Sasya melangkah disepanjang koridor sekolah. Seharusnya dari tadi ia sudah sampai dirumah, tetapi karena ada sedikit urusan dikantor jadilah ia pulang telat.Sasya menghentikan langkahnya saat melihat sosok yang sangat ia kenali. Sasya memicingkan matanya memastikan apa yang dilihatnya. Ia penasaran saat melihat sosok nata dan fiska sedang membicarakan hal yang serius.
Mereka ngomongin apaan ya, batin sasya.
Sasya ingin sekali menghampiri mereka, tetapi dilihat-lihat lagi mereka sedang membicarakan hal yang serius. Sasya jadi kepo sendiri. Ia ingin tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua.
Belum sempat sasya bersembunyi dibalik tembok yang memang dekat jaraknya dengan mereka berdua. Nata sudah terlebih dulu pergi meninggalkan fiska seorang diri.
Sasya masih penasaran apa yang dibicarakan oleh mereka, dan dilihat-lihat fiska dan nata seperti sudah lama kenal.
Sasya sempat mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan nata. Nata mengucapkan tempat yang ia sering kunjungi.
Blue kafe. Tempat yang selalu ia kunjungi dan nata juga selalu disana, entah itu kebetulan atau memang nata mengikutinya hingga dikafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...