Maaf keterlambatan author mengupdate cerita ini 😅.
Terima kasih yang sudah setia menunggu cerita ini dan semoga semakin suka dengan cerita ini :)
Kecup kecup jauhhhh :*
*****
Nata tersenyum lagi. Sebenernya fiska suka dengan senyum itu tetapi senyum itu bukanlah jawaban yang ia mau. Ia hanya ingin tahu apa maksud nata berubah menjadi cowok 'cupu'.
"Alasan gue---" nata menghela nafas.
Fiska menatap nata, menunggu jawaban dari nata tentang alasannya mengapa berubah.
"Karena gue ingin merasakan gimana rasanya menjadi anak kutu buku. Sasya juga termasuk dari alasan gue mengapa gue lebih memilih jadi nerd" nata mendongak, menatap fiska yang juga sedang menatapnya.
Fiska menarik nafas dalam-dalam. Segitukah perjuangan nata untuk mendapatkan hati sasya? Hingga dirinya rela dibully oleh semua murid disekolah.
"Kapan Lo akan balik jadi diri Lo sendiri tanpa harus nutupin jati diri Lo Nat?" Tanya fiska.
Nata mengedikkan bahunya. Ia tidak tahu kapan ia akan balik lagi jadi dirinya seperti dulu. Dirinya yang banyak dikenal semua orang.
****
Nata menatap dirinya di cermin. Ia tersenyum tipis melihat penampilan nya di cermin. Dirinya yang memakai seragam dimasukkan, dan memakai kacamata bulat serta rambut yang di sisir ke samping.
"Omayyygattttt Nataaa" pekik seorang cewek dari arah pintu kamarnya.
Nata menghembuskan nafasnya jengah. Bisakah kakaknya ini berhenti untuk tidak berteriak kencang?.
Clara tertawa geli saat melihat tampilan nata yang seperti anak culun. Padahal dulu penampilan nata tidak seperti ini.
Clara berdecak berkali kali. "Tampan banget adik gue" ucap nya dengan senyum mengejek.
Andai mencekik orang tidak dosa, sudah ia cekik dari dulu kakaknya ini.
"Bacot Lo ah"
Nata berjalan melewati Clara membawa tas sekolahnya. Ia menuruni tangga dengan langkah yang cepat, lalu duduk bergabung di meja makan untuk sarapan pagi.
"Kamu ke sekolah naik apa" tanya wanita separuh baya. Mamahnya.
Nata melahap makanan nya, mengunyahnya hingga habis.
"Naik motor" jawabnya. Menatap mommynya.
"Kapan sasya diajak ke sini?"
Nata mengedikkan bahunya. Ia tidak tahu kapan ia akan membawa sasya ke rumahnya. Karena ia tidak ingin sasya tahu semuanya. maksudnya ini belum waktunya untuk sasya tahu semuanya tentang siapa dirinya.
Nata beranjak dari duduknya. Menyalami tangan kedua orang tuanya. Lalu melangkah keluar rumah untuk pergi ke sekolah.
****
"Marah mulu, cepet tua Lo" Varo merauk wajah sasya, hingga gadis itu memberengut lagi.
Sasya menghentakkan kakinya kesal. Varo memang sungguh menyebalkan!!, Rasanya ia ingin membunuhnya Sekarang juga.
"Biarin Caca aduin sama papah. Bang varo jahaatttt" teriak sasya sebal.
Varo terkikik geli mendengarnya. Dasar gadis manja!!! Selalu saja senjatanya mengadu dengan papah, Batin varo.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS
Teen Fiction#7 in Famous [ 22/06/2019] #4 in Schoolfiction [12/07/2019] [Hargai karya seseorang, dengan cara memberikan dukungan pada penulisnya] enjoy this story, hope you like it. ••• Kamu adalah alasanku untuk kembali, ke sisimu. Ini kisah dua remaja yang me...