بسم الله الرحمن الرحيم
_____
Semua orang berhak mencintai siapapun karena cinta tidak memaksa dengan siapa dia akan terpana.
_____
Pagi ini cukup meresahkan untuk hatiku. Bagaimana tidak, aku tertidur setelah salat subuh tadi hingga membuatku bangun kesiangan. Aku segera membersihkan diriku dan merapikan seisi kamarku. Sebentar lagi aku ada janji dengan Aisyah dan Atha.
Semalam aku tidur larut malam karena harus menunggu kedatangan rombongan ziarah. Kedatangan mereka terlambat beberapa jam karena harus mengalihkan jalan yang disebabkan adanya kecelakaan. Tidak hanya itu saya, ada beberapa titik yang hujan lebat hingga sopir tidak berani untuk mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Hari ini aku ada janji di mitos, tempat biasa aku nongkrong bersama teman-teman. Entahlah apa Aisyah dan Atha tidak lelah dengan perjalanan mereka hingga mengharuskan hari ini untuk bertemu? Belum selesai aku membersihkan kamar, terdengar seseorang mengetuk pintu kamarku.
"Pagi, Ra! Di depan ada Mbak Aisyah nyari kamu katanya," ucap Mbak Nur setelah aku membuka pintu.
"Pagi juga , Mbak! Iya, Mbak, suruh Ais nunggu bentar, ya, aku bentar lagi selesai," jawabku sambil tersenyum ke arah Mbak Nur.
"Iya, Ra." Mbak Nur berlalu dari hadapanku dan akupun melanjutkan membersihkan kamar.
Setelah semua bersih sekarang ganti aku yang harus membersihkan diri. Seusai mandi aku duduk di kursi rias sambil memoleskan sedikit make up ke wajah. Lalu mengenakan jilbab. Setelah merasa siap, akhirnya aku menemui Aisyah yang tengah berada di ruang tamu.
"Ayo, Ai!" Ajakku setelah sampai di ruang tamu.
"Dih, lama banget," gerutu Aisyah.
"Maaf, Ai, aku tadi masih bersih-bersih kamar," jawabku dengan nada bersalah.
"Ya sudah, ayo!"
Akhirnya aku dan Aisyah pergi mengendarai motor milikku.
_____
Langit begitu cerah pagi ini, udara pun juga masih terasa segar. Motorku menyibak jalanan Kota Kediri yang cukup ramai pagi ini. Tidak dibutuhkan waktu lama, aku dan Aisyah telah sampai di mitos.
Mataku mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru mitos berharap menemukan sosok yang aku tunggu. Mengawali pagi dengan bertemu orang yang kucintai seakan menjadi mood tersendiri bagiku. Namun nihil, orang yang kucari ternyata belum datang dan akhirnya aku dan Aisyah memutuskan untuk mencari tempat duduk terlebih dahulu.
Hampir sepuluh menit kemudian, mataku menangkap sesosok orang yang kucari sejak tadi. Melihatnya melepas helm saja membuatku seakan melihat pemandangan yang indah di pagi hari. Ternyata dia tidak sendirian, tampaknya dia bersama seorang lelaki yang kutebak umurnya lebih muda darinya. Mereka menghampiri kami yang lebih dulu duduk di meja nomor lima.
"Maaf, ya, telat dikit," ucap Atha sambil menarik kursi yang berada di sebelah kananku.
"Nggak papa, kita juga baru sampai. Iya, kan, Ra?" Tanya Aisyah membuatku sedikit gelagapan karena tanpa disadari aku sedang mengamati Atha. Lantas aku hanya tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AU2] Keikhlasan Cinta✓ [COMPLETED]
Novela Juvenil[Sequel Alfiyah Untukmu] ~Belum Revisi~ "Namamu akan selalu ada didalam hatiku, meskipun kau takkan pernah menjadi milikku." Nayyira Huwaida Husna. Cinta memang sudah untuk ditebak. Takdir Tuhan-lah yang mampu menyatukan cinta. Akankan cinta Nayyira...