Keikhlasan Cinta 9

1.4K 115 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

_____

Bangunkan aku saat aku mimpi buruk dan tolong jangan bangunkan aku saat aku mimpi berbahagia bersamamu.

_____

Tidak terasa ujian pesantren telah berakhir. Dan rencananya, lusa akan diadakan Haflah Akhirusanah di pesantren. Malam ini ada rapat bersama seluruh pengurus pesantren.

Dalam acara yang akan diadakan besok lusa itu, lagi-lagi aku harus diberi amanah yang sangat besar. Kali ini aku ditunjuk oleh sebagian besar pengurus untuk menjadi wakil ketua panitia. Dan yang perlu diketahui, ketua panitianya adalah Atha. Dunia ini terasa sempit bagiku.

Terkadang aku terheran-heran dengan pengurus lain, mengapa harus selalu melibatkan aku didalam struktur panitia. Meskipun aku putri dari pengasuh pesantren, aku tidak berharap untuk menjadi inti panitia. Alhamdulillah juga karena dari sini aku bisa belajar bertanggung jawab dan memegang amanah besar.

"Fix, Haflah akan dilaksanakan besik lusa pada tanggal 23." tegas Atha.

"Konsepnya dibuat seperti apa?" tanya Ustadz Hilmi.

"Saya menginginkan konsep sederhana dan elegan. Tidak terlalu mewah tapi tetap meriah." jawab Atha.

"Saya setuju dengan Atha. Meriah tidak perlu mewah, sederhana saja. Nanti saya coba cari konsep yang sederhana." sambung Ustadz Hilmi.

"Saya berharap seluruh pengurus bisa bekerja dengan sebaik mungkin sesuai dengan bagian masing-masing dan semoga acaranya berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan." ucap Atha diaamiini oleh seluruh pengurus.

Setelah menutup acara, sebagian pengurus keluar dari aula. Namun aku masih tetap berada di dalam aula untuk membahas seragam khusus pengurus bersama panitia inti.

"Oh iya, aku harus pulang sekarang." kata Atha tampak terburu-buru.

"Loh, Tha, ini belum selesai." balas Aisyah yang bertugas sebagai bendahara.

"Iya, Is, maaf ya aku ada acara." ucapnya dengan sedikit gelisah.

"Kalau mau pulang, nggak papa kamu pulang aja, Tha. Biar aku yang handle semuanya. Nanti keputusannya gimana, aku WhatsApp kamu." celahku.

"Makasih, ya, Nay." katanya lalu aku tersenyum sambil mengangguk. Lantas diapun pergi. Ada apa dengan Atha?

Setelah kepergian Atha, aku merasakan firasat yang tidak mengenakkan. Namun aku tetap berusaha untuk terlihat biasa. Aku juga tidak tahu ada apa sebenarnya.

"Ira!" panggil Aisyah membuat duniaku kembali seperti semula.

"Ah, maaf." kataku selanjutnya.

"Kan, acaranya pagi dan malam. Kalau pagi gimana kalau pakai seragam yang warna merah maroon terus malamnya pakai batik." saran Mbak Sarah yang bertugas sebagai sekertaris.

"Boleh juga, nanti segera aku carikan toko kain yang bagus biar nanti cepet dibagikan kainnya terus biar dijahit sendiri-sendiri sesuai model yang diinginkan. Jadi modelnya nggak harus sama." sambungku.

[AU2] Keikhlasan Cinta✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang