بسم الله الرحمن الرحيم
_____
Kita ditakdirkan untuk saling menyapa tapi tidak untuk bersama.
_____
Terkadang, aku merasa bahwa apa sih definisi ikhlas yang sebenarnya? Bahkan aku sampai mencari-cari di internet ataupun buku-buku islami hanya mencari definisi dari ikhlas itu sendiri. Dari yang kubaca, ikhlas itu melakukan sesuatu karena Allah dan tidak mengharap apapun selain ridha dari-Nya. Jadi, mengikhlaskan itu definisinya adalah melakukan sesuatu karena Allah, mendekatkan diri kepada Allah dan tidak lagi berharap sesuatu apapun selain kepada-Nya.
Namun banyak yang menentang tentang definisi ikhlas itu sendiri. Banyak yang menganggap bahwa, ikhlas itu beda tipis dengan pasrah. Tapi menurutku, itu adalah dua hal yang berbeda meskipun sama-sama menerima. Ikhlas itu sebuah usaha. Ikhlas itu sebuah kegiatan atau pekerjaan. Apa kegiatannya? Melakukan sesuatu karena Allah dan menerima apapun yang diberikan Allah. Untuk pasrah sendiri, merupakan makna dari berserah diri kepada Allah. Pasrah hanya untuk orang yang lelah berusaha, sebenarnya. Bukan setelah berusaha lantas dia berhenti begitu saja. Meskipun kita pasrah, tapi harus tetap ada usaha.
Pancaran sinar matahari tiba-tiba menyusup masuk melalui celah-celah korden. Aku mengerjabkan mataku beberapa kali menetralkan cahaya yang masuk. Kepalaku terasa sedikit berat, dari semalam aku tidak bisa tidur karena terus terbayang pernikahan Atha yang akan dilaksanakan tiga hari lagi. Apa hatiku akan bisa menerimanya?
Waktu terus bergulir tidak ada kata berhenti baginya. Waktu tidak peduli apakah saat ini ada seseorang yang sedih atau bahagia, ia akan terus berjalan tanpa menghiraukan. Aku hanya takut, hari itu akan terjadi bahkan aku belum siap untuk menerimanya. Ikhlas dalam waktu yang singkat adalah sebuah kemustahilan bagi manusia biasa sepertiku ini.
Aku membersihkan kamarku. Setelah salat subuh tadi, aku memang sengaja tidur karena pandanganku kabur sebab kepalaku yang terasa sangat sakit. Saat hati terlalu lelah, efeknya akan berdampak pada fisik. Padahal fisik harus dipaksa untuk baik-baik saja setiap waktunya.
"Ra," panggil seseorang dari luar kamar, dari suaranya aku sangat yakin bahwa itu adalah Mbak Nur.
"Iya, Mbak," sahutku dari dalam lalu membukakan pintu.
"Ini sarapanmu, tadi Umi suruh bawa ke kamar," ucap Mbak Nur sambil menyodorkan sepiring nasi goreng dan segelas air putih.
"Makasih, ya, Mbak." Aku menerimanya dengan senang hati.
"Jangan lupa dimakan, sedih juga butuh tenaga, Ra," kata Mbak Nur sambil terkekeh.
"Iya, Mbak. Pasti aku makan, kan, masakannya Mbak Nur enak banget," pujiku.
"Biasa aja, Ra. Kalau begitu Mbak Nur ke dapur mau cuci piring kotor." Mbak Nur pamit lantas pergi dari kamarku.
Aku menatap nanar makanan itu. Selera makanku tidak ada sama sekali. Ternyata benar bahwa hati adalah raja dalam diri manusia. Sama seperti halnya raja, saat seorang raja sebuah kerajaan sedang sedih maka rakyat pun juga akan merasakannya begitupun sebaliknya, jika sang raja merasa senang maka rakyat pun akan merasakan hal yang sama. Saat ini hatiku sedang sakit, otomatis seluruh tubuhku juga merasakan sakit seakan mendukung hati yang menjadi raja dalam diri manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AU2] Keikhlasan Cinta✓ [COMPLETED]
Dla nastolatków[Sequel Alfiyah Untukmu] ~Belum Revisi~ "Namamu akan selalu ada didalam hatiku, meskipun kau takkan pernah menjadi milikku." Nayyira Huwaida Husna. Cinta memang sudah untuk ditebak. Takdir Tuhan-lah yang mampu menyatukan cinta. Akankan cinta Nayyira...