Akad

9.7K 718 13
                                    

Bersatu atas cinta-Nya itu sungguh luar biasa

°•°•°•°

Satu bulan sudah berlalu begitu cepat hingga hari berbahagia yang ditunggu kedua belah pihak pun kian hadir.

Di hotel yang akan menjadi tempat pernikahan pun kian mulai sibuk apalagi Qiana sebagai pengantin wanita sudah berkutat dengan rias merias wajah sejak bada subuh tadi.

Namun berbeda hal dengan acara diluar gedung dimana abi, umi, Zikri, El dan sekeluarga sudah berhadapan dengan sang calon mantu, besan sekeluarga acara ini disebut penjemputan calon pengantin pria.

Dilanjutkan dengan ngabageakeun yaitu Afnan sang calon mempelai pria disambut oleh ibu dari calon mempelai wanita / umi Haifa dengan mengalungkan bunga melati. Kemudian, Afnan diapit oleh kedua orang tua mempelai wanita yaitu Abi dan umi menuju tempat akad nikah.

🌼🌼🌼

"Masya Allah mbak cantik banget" ucap sang perias.

"Makasih te"

"Sama-sama"

Tok tok tok

"Assalamualaikum dek mbak boleh masuk?"

"Waalaikumsalam masuk aja mbak"

"Masya Allah kamu cantik banget dek"

"Aa mbak sama aja sama tante bilang cantik, aku jadi ge-er nih" ucap Qiana malu-malu.

"Emang bener loh dek"

"Mbak gimana rasanya waktu mbak nikah dulu deg-degan gak?"

"Ya pasti lah dek setiap orang pasti akan deg-degan di hari pernikahannya termasuk mbak begitupun kamu tapi nanti kalau udah sah pasti rasa deg-degan karena khawatir itu pasti akan terganti menjadi rasa lega penuh syukur"

"Oh ya dek, tujuan mbak kesini itu mau kasih tau kalau Afnan sama keluarganya udah datang dan lagi siap-siap untuk akad kamu do'a in ya supaya lancar"

"Amiin"

Lalu dilayar televisi di kamar pengantin pun mulai menampilkan Afnan yang sudah berada di meja akad begitu dengan pak penghulu, abi Qiana serta papa Afnan sendiri.

Tak berselang lama mulai terdengar lantunan suara Ar-rahman yang dibacakan oleh Afnan serasa begitu pas terdengar di telinga Qiana.

Setelah Afnan menyelesaikan bacaannya abi pun mulai menjabat tangan Afnan.

"Saudara Afnan Atma Purnama bin Rizky Purnama, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya Qinnsha Qiana Qalesya binti Muhammad Randi dengan maskawin emas logam mulia seberat 21 gram, uang tunai sebesar dua juta seratus dua belas ribu dua puluh satu rupiah, dan hapalan surat Ar-rahman, dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Qinnsha Qiana Qalesya binti Muhammad Randi dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

"Bagai mana para saksi sah?"

"SAH"

"SAH!"

Satu bulir air mata pun lolos dari kedua mata Qiana.

Assalamu'alaikum Bunda Dokter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang