Definisi kebahagiaan menurut orang itu berbeda-beda begitu pula dengan Qiana. Tapi apalah arti bahagia namun hanya sesaat?
°•°•°•°
"Bunda" Quena berlari langsung memeluk bundanya, niatnya si ingin menyambut kedatangan Qiana.
"Jangan la–" baru saja Qiana ingin melarangnya untuk berlari agar tidak jatuh namun takdir berkata lain, Quena sudah jatuh duluan.
"Hua bunda"
Qiana dan Afnan pun buru-buru mendekat Quena yang sudah terduduk di bibawah.
"Sut anak bunda yang cantik jangan nangis ya" ucap Qiana sambil memberikan luka di kaki Quena.
"Sakit hiks"
"Nggak papa kok tuh ayah udah pukul kodoknya" ucap Afnan.
Ya biasanya jika anak kecil yang jatuh itu di daerahku suka bilang gak papa kodok luncatnya nakal ya nanti di gebuk ya, gitu.
"Bunda" sambil mengalungkan tangannya di leher Qiana.
"Udah ya gak papa, lukanya juga kecil nanti bunda obatin kasih Hansaplastnya Frozen lagi mau?"
"Au bunda" sambil menunjuk senyum lagi di wajahnya.
Seperti itulah anak kecil jika kita bisa mengalihkan perhatiannya dengan baik atau dengan apa yang dia suka pasti anak pun akan kembali ceria.
"Pinter anak bunda"
"Anak ayah juga dong" ucap Afnan tak mau kalah.
"Yuk masuk"
Mereka bertiga pun berjalan memasuki rumah kediaman orang tua Afnan. Dimana Afnan berjalan sambil menggendong Aquena di sebelah kanan dan tangan kirinya menggenggam tangan Qiana di sebelah kiri.
Namun saat memasuki rumah ternyata tidak ada tanda-tanda kehidupan serta lampu pun mati.
Tentu Qiana pun langsung dibuat kaget, sekaligus heran.
"Mas ko lampunya mati? Orang rumah emang pada kemana?"
"Celamat ulang taun bunda" ucap Aquena sambil mengecup pipi Qiana, dan bertepatan dengan lampu rumah yang menyala.
"Selamat ulang tahun sayang" ucap bunda Indi sambil memeluk Qiana.
"Makasih bunda"
"Selamat ulang tahun ibu istri, maaf ya Qi harusnya kemari tapi malah sekarang H+1" ucap Afnan merasa bersalah.
"Gak papa mas Qi juga gak mengharapkan dirayakan dan semacamnya cukup ucapan selamat dari orang-orang terdekat. Lagian Qi bukan menjadi hari ulang tahun itu untuk salah satu perayaan kebahagiaan. Tapi Qi juga harus sadar jika kita berulang tahun itu berarti umur kita semakin pendek"
"Sut udah ya Qi jangan sedih gini, mending langsung potong tumpeng nanti kita makan deh sama-sama"
"Bunda memang sengaja membuat tumpeng untuk syukuran atas bertambah umur kamu, itung-itung pengganti kue tart gak papakan?"
jika kalian bertanya kenapa gak pake kue tart, lanjut tiup lilin? Karena ada sebagian yang mengatakan tidak boleh merayakan ulang tahun, namun sebagian ada juga yang mengatakan boleh saja jika kita berniat ingin bersyukur.
"Gak papa bun, dengan kehadiran orang yang Qiana sayang juga Qiana seneng banget apalagi sekarang udah ada Aquena" sambil mencium pipi Quena dan Aquena pun membalasnya dengan hal sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Bunda Dokter?
General Fiction🏅1 in marriagelife (12-11-2021) 🏅1 in skenariotuhan (2-10-2020) 🏅1 in permintaan (12-5-2021) 🏅1 in nyaman (26-6-2021) 🏅2 in cantik (22-6-2021) 🏅3 in bahagia (2-7-2021) 🏅5 in dokter (12-5-2021) "Ante antik deh" (Tante cantik deh) anak kecil it...