Penjelasan

9.1K 651 33
                                    

Cobaan hidup itu silih berganti
Kegagalan itu pasti
Namun bangkit itu pilihan

°•°•°•°

Matahari sudah terbenam kini malam pun menyapa hawa dingin menusuk kulit tak lupa suara air turun mengisi keheningan malam.

Suami istri baru saja masuk ke dalam kamar setelah melaksanakan shalat isya berjamaah di mushola dalam rumah karena diluar hujan deras jadi satu penghuni rumah memutuskan untuk shalat berjamaah dirumah.

"Qi sini" ucap Afnan sambil menepuk sisi tempat tidur yang kosong.

"Mas gak ganti baju dulu?" Tanya Qiana Karena melihat Afnan yang tidur masih memakai baju koko serta sarungnya sedangkan peci sudah di letakkan di atas nakas.

"Gak nanti aja"

Qiana pun naik keatas tempat tidur dan berbaring di sisi Afnan.

"Ehk ko gak dibuka mukenanya?"

"Gak nanti aja" menirukan jawaban Afnan.

"Ye malah ikut-ikutan mas"

"Gak papa"

"Qi mas mau jelasin sesuai tapi sebelum itu mas minta tolong boleh? Butin mas susu jahe dong" hehehe.

"Oke mas"

Sebelum keluar meninggalkan kamar Qiana melepaskan bawahan mukena tapi atasan mukena masih iya kenakan tidak melepasnya. Saat sampai didapur ternyata ada bunda sedang menggambil gelas pikirannya mungkin bunda juga ingin buat minum untuk menemani malam dengan hawa dingin ini.

"Sedang apa bun?"

"Ehk Qi ini bunda mau bikin minuman yang anget-anget"

"Mau sekalian Qiana aja yang buat bun? Sekalian sama punya mas"

"Boleh Qi"

Lalu Qiana pun menyusun gelas 4 di atas nampan dengan satu teko tak lupa memotong beberapa bolu pisang untuk menemani susu jahe. Dan di nampan berbeda pun sama meletakkan beberapa bolu pisang dan satu gelas.

"Quena udah tidur Qi, tadi tidur di ruang keluarga tapi udah di pindahin ke kamar sama Rafka. Jadi gak usah buatin susu hangat"

"Iya bun"

Sambil menunggu rebusan air mendidih Qiana pun menyiapkan jahe merah yang sudah di memarkan lalu dibakar setelah itu dimasukkan kedalam panci rebusan air bersama gula aren tak lupa menambahkan garam secukupnya. Setelah itu didiamkan beberapa saat hingga masak sampai sisa airnya separuh lalu Qiana menuangkan susu, daun pandan, kayu manis. Dan ditunggu kembali sampai mendidih sekali.

Setelah selesai Qi pun menuangkan ke teko dan gelas.

"Enak Qi rasanya pas" satu pujian pun terlontar dari bunda saat mencicipi minuman buat menantunya itu.

"Makasih bunda"

🌼🌼🌼

"Qi kok lama?" Tanya Afnan saat Qiana membuka pintu kamar.

"Iya mas Qi buatin untuk orang rumah juga. Tadi bunda yang mau bikin tapi Qi nawarin sekalian"

"Ya udah sini duduk mas mau jelasin sesuatu"

"Ya diminum dulu mas nanti kalau udah dingin gak enak mumpung masih panas"

Tanpa banyak bicara Afnan pun menuruti permintaan Qiana dan langsung meminum susu jahenya.

"Enak Qi rasanya pas banget"

"Makasih mas"

"Kamu gak bikin?" Tanya Afnan saat melihat hanya satu gelas.

Assalamu'alaikum Bunda Dokter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang