Salah Jodoh

12.2K 941 8
                                    

Jika tadi menunjukkan air mata kesedihan serta hati yang dirundung kegelisahan, namun kini terganti kebahagiaan

°•°•°•°

"Pengantin siap?" Tanya MC.

Kedua pengantin pun hanya menggukkan kepalanya.

"Yang dibelakang siap?

"Siap!!" Ucap mereka serentak.

"Ok 1... 2..."

"Tahan dulu sabar hahaha"

"Huh" ucap yang dibelakang

"Kehela, sebentar sabar tong buru-buru" ucap MC.

"Ok 1.. 2.."

"Kehela! yang dibelakang siap?"

"Siap!!!"

"Ya, 3"

Bunga itu pun terlempar jauh kebelakang hingga ada sepasang tangan namun berbeda pemiliknya lah yang berhasil menangkap bunga tersebut.

Saat mereka melihat satu sama lain nampak wajah keduanya menampilkan keterkejutan satu sama lain.

Yang satu memang murni kaget yang satu kaget bercampur bahagia.

"Wah ternyata bunganya jatuh sama pasangannya. Wah semoga cepat nyusul ke pelaminan" ucap sang MC

"Amiin" Eh semua pun malah ikut mengaminkan ucapan sang MC.

Namun suara-suara itu hanyalah angin lewat untuk keduanya nyatanya mereka belum sadar dari lamunannya masing-masing.

"Yey ayah dapat unga" ucapan Quena pun lagi-lagi yang berhasil membuyarkan lamunan Afnan.

"Ehk ya ini buat ad- Aquena?"

"Bunda?"

Deg

Quena pun langsung loncat ke pelukan Qiana untung saja Qiana dengan sigap menangkapnya kalo tidak pasti Quena sudah jatuh.

"Bun-da?" Tanya Afnan yang tak mengerti.

"Ia ayah ni bunda" ucap Quena sambil menunjuk Qiana.

Lagi-lagi Afnan dikejutkan dengan beberapa fakta yang baru iya ketahui, dimulai dari Qiana bukanlah mempelai wanita ternyata kebetulan sama saja namanya dan ternyata Qiana lah yang selama ini selalu Quena panggilan bunda. Sungguh hati Afnan kini bahagia sangat bahagia setelah mengetahui fakta-fakta tersebut. Ternyata disaat waktu yang mempermainkan hatinya disaat itu pula waktu menjawabnya.

"Bunda ni buat unda" ucap Quena sambil memberikan bunga yang berada ditangan Afnan kepada Qiana.

"Makasih sayang" ucap Qiana sambil menerima bunga tersebut.

"Ama-ama"

"Bun Quena aus ama lapel"

"Loh kan tadi Quena abis sarapan" jangan tanya suara siapa itu.

"Lapal agi ayah"

"Ya udah yuk kita cari makanan ke sana" tunjuk Qiana.

Setelah sampai di stand makanan nampaknya Quena pusing ingin memakan yang mana saking banyaknya makanan. Dari mulai makanan berat, dessert, serta jajanan khas sunda.

"Pucing bunda"

Qiana pun dibuat tertawa oleh tingkah Aquena.

"Quena mau makan apa mau dessert apa mau jajanan?"

"Disselt aja bun"

"Yaudah mau yang mana yang ini mau?"

Quena pun hanya menganggukkan kepalanya.

Assalamu'alaikum Bunda Dokter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang