Pertimbangan

9.5K 755 4
                                    

Jika menimbang berat buah itu sudah tentu perhitungannya, tapi berbeda jika kita menimbang masa depan yang masih skeptisisme adanya

°•°•°•°

Note : Skeptisisme adalah ketidak percayaan atau keraguan seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

🌼🌼🌼

Setelah lima hari berlalu pertemuan dengan Afnan sampai sekarang Qiana belum memberikan jawaban iya atau tidak.

Karena dua kata tersebut akan merubah keadaan jika Qiana jawab iya keadaan berubah membawa kebahagiaan tapi jika Qiana menjawab tidak ntah bagaimana nantinya hubungan baik Afnan dengan keluarganya. Tapi jika kebahagiaan atau sebaliknya itu yang hadari Qiana harus menerima segala konsekuensi yang terjadi nanti.

"Bi menurut abi gimana?" Tanya Qiana.

"Maksudnya?" Tanya abi bingung karena sedari tadi Qiana terlihat sibuk sendiri dengan pikirannya.

"Atas lamaran mas Afnan?"

"Oh itu toh"

"Kalo menurut abi pribadi selama abi kenal Afnan dia anaknya gak neko-neko, baik, pekerjaan keras, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, insyaallah secara pendangan pun agamanya juga bagus"

"Menurut umi?" Tanya Qiana sambil menatap uminya.

"Umi juga sama abi tapi umi liat Afnan itu lebih ke agamanya insyaallah yang kelak akan membawa keluarganya berkumpul di Jannah-Nya"

"Menurut abang?" Tanya Qiana pada Zikri.

"Ya Abang setuju seperti yang abi bilang, gini ya abang udah sahabatan dari SMA, kenal dia udah lama bahkan abang tau kehidupan rumah tangganya sampe dia memutuskan untuk bercerai dengan mantan istrinya"

"Jadi gimana dek jawaban kamu?" Tanya umi.

"Adek sebenernya udah tau jawabannya mi tapi adek masih ada pertanyaan yang mengganjal mungkin jika sesuatu yang mengganjal ini tidak sesuai ekspektasi adek mungkin akan berpengaruh sama jawabannya mi"

"Umi percaya sama adek. Adek udah besar bahkan udah ada yang meminta, adek juga udah bisa memutuskan yang terbaik untuk adek umi hanya bisa berdoa"

"Menurut abi gimana kalo abi suruh Afnan kesini lagi dan kamu tanya semua yang masih menjadi beban di diri kami?" Tanya abi.

"Emang boleh bi?"

"Boleh nanti abi yang kabarin. Kapan jadwal kamu kosong?"

"Lusa bi"

🌼🌼🌼

Sore hari sepulang dari rumah sakit Qiana lalu ikut membantu bundanya untuk memasak makan malam dan tentu porsinya agak banyak karena bada isya nanti Afnan akan datang ke rumah untuk memenuhi panggilan abi tentunya karena keinginan Qiana.

"Udah semua mi?"

"Udah kalo ini sup nanti diangetin lagi sama ini tempenya nanti aja gorengnya biar anget"

"Iya mi"

"Umi ke kamar dulu"

"Iya"

Assalamu'alaikum Bunda Dokter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang