Buka karena selalu ingin diberi hati
Namun dia
hanya kehilangan separuh hati°•°•°•°
Setelah Aquena tau siapa yang menangani nya saat di rawat dia pun tidak mau pernah lepas dengan Qiana barang sebentar pun.
Akhirnya Qiana pun mengalah jika waktu nya sedang luang atau sedang tidak sibuk dia pun menyempatkan diri untuk sekedar menengok Aquena.
Berbagai pertanyaan pun terlontar untuk Qiana namun dia hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu pun seadanya, bukan Qiana ingin mengistimewakan atau apa pun dia hanya kasihan, dia juga berusaha bersikap adil kepada pasien yang lainnya tidak membeda-bedakan.
Seperti sekarang setelah Qiana melaksanakan salat duhur dan makan siang dia menyempatkan kembali untuk keruangan Aquena.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
"bunda Quena angen"
Qiana pun menanggapi dengan senyum manisnya, sambil berjalan mendekati sisi ranjang yang Aquena tempati.
"Iya sayang bunda juga kangen sama kamu" ucap nya sambil mengusap rambut Aquena.
Qiana melihat diatas nakas masih ada jatah makan siang untuk Quena yang belum tersentuh.
"Aquena kenapa makan siang nya belum dimanakan? Kan kamu harus minum obat sayang"
Aquena pun hanya menggelengkan kepalanya tanpa ada niatan untuk menjawab.
"Kenapa emangnya hem?"
"Tadi udah disuruh makan dok tapi Aquena nya gak mau katanya mau disuapin sama bunda dokter" sekarang Zahra lah yang berbicara dengan tidak enak hati.
"Mau bunda suapin ya?"
"Ia bunda" terlihat ada binar kebahagiaan dimata Aquena setelah mendengar pertanyaan dari Qiana.
"Yaudah bunda suapi Aquena, tapi Aquena harus janji makannya harus banyak dan obatnya kali ini harus diminum"
Ya kemarin sore Aquena merengek tidak mau meminum obat karena katanya pait.
Ya, iya lah Aquena kalo gak pait namanya bukan obat😂 mungkin kalo obat itu rasanya manis dan enak pasti semua orang akan menyukai nya dan bisa jadi malah dijadikan sebagai bahan konsumsi yang di perlukan setiap hari 🙉
Back to laptop!
Qiana pun menyuapi Aquena dengan sabar dan telaten.
Tiba-tiba Aquena menutup mulutnya disuapan terakhir.
"Kenapa ditutup mulutnya?"
Aquena hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Aquena bunda boleh cerita?"
"Oleh" jawabnya dengan nada pelan.
"Aquena sayang menyisakan makanan itu tidak baik loh nanti makanannya nangis terus Allah marah. Aquena emang mau Allah marah sama Aquena?"
"Nggak au bunda" ucapnya sambil menundukkan kepala.
"Kalau Allah marah Aquena tau akibatnya gimana?"
"Au bunda, kata pak utadz anti macuk nelaka"
"Emang Aquena mau masuk neraka?"
Aquena pun menggelengkan kepalanya "nggek au bunda"
Qiana pun tersenyum.
"Kalau gitu makannya abisin ya tinggal satu suap lagi"
"Aaaaa bunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Bunda Dokter?
General Fiction🏅1 in marriagelife (12-11-2021) 🏅1 in skenariotuhan (2-10-2020) 🏅1 in permintaan (12-5-2021) 🏅1 in nyaman (26-6-2021) 🏅2 in cantik (22-6-2021) 🏅3 in bahagia (2-7-2021) 🏅5 in dokter (12-5-2021) "Ante antik deh" (Tante cantik deh) anak kecil it...