Vote&Comment!GO!
___________
Suasana markas kini sudah sedikit tenang, kembalinya Jia semalam membuat para anggota merasa lega walau sampai sekarang ia belum sadarkan diri. Suho sedari malam sudah stay bersama yang lain, bahkan sudah membawa dokter kepercayaannya.
"Kak jisoo, Kak Jia bakal baik-baik aja kan?" Tanya renjun yang sedari tadi menggenggam erat tangan Jia. Ia benar-benar rindu sosoknya.
Jisoo menatap Renjun, menaruh tangannya pada kedua bahu pria mungil tersebut.
"Dia bakal baik-baik aja, semua luka di tubuh Jia juga udah di tangani, jadi kamu tenang aja ya."Renjun menangguk lemah, sedangkan Sungchan dan Jeno hanya bisa saling menatap.
"Gue akan bikinin kalian makanan, kalian juga lebih baik bersihin diri dan istirahat." Jisoo lalu melenggang pergi ke arah dapur.
Lisa? Dia terlelap di sofa. Mungkin terlalu lelah. Dengan sigap, Sungchan menyelimuti nya.
Mereka bertiga pergi meninggalkan ruangan. Hanya menyisakan Lisa yang tertidur dan Jia yang masih belum sadarkan diri.
Perlahan netra seorang gadis mulai terbuka, ia lalu sedikit mengerjapkan matanya. Tunggu, ia mengenali tempat ini. Ia kemudian berusaha untuk bangun, lalu duduk bersandar ke kepala ranjang.
Dapat terlihat disebelah ranjang, tepat di sofa seorang gadis yang nampak terlelap. Jia menyunggingkan senyumnya. Mereka berhasil menyelamatkannya. Dia sudah tau akan hal itu, mereka memang yang terbaik. Perlahan ia turun dari ranjang, melepas infus di tangannya dan berjalan dengan hati-hati. Rasanya kepala nya hampir pecah.
Pemandangan pertama yang ia lihat semua orang yang ia rindukan tengah duduk di meja makan sambil menyantap makanannya, Jia kembali menyunggingkan senyum manisnya lalu menghampiri mereka.
Sungchan yang pertama kali menyadari, "Jia, kenapa kesini yaampun." Dengan terburu-buru sungchan merangkul Jia dan membantunya untuk duduk di salah satu bangku di meja makan.
"Kakak, kenapa ga panggil kita?" Renjun berdecak kesal.
Jia terkekeh pelan, "Kalian tuh gausah lebay deh, kalian kenal gue jadi kalian pasti tau gue bukan orang yang lemah. "
Semua nya ikut terkekeh senang kembali dapat mendengar suara yang mereka rindukan, "Halah bukan orang yang lemah apanya? Lawan Jaehyun sekali langsung K.O." Jisoo tertawa setelah mengatakannya.
"Hush, gaboleh gitu Kak. " Jeno kini ikut berbicara.
"Itu diluar dugaan, gue emang kejebak aja. " Jawab Jia sambil menyerucutkan bibirnya.
"Yaudah nih, makan dulu. Lo butuh tenaga. " Jisoo lalu memberi semangkuk nasi dan kimchi juga sup tahu untuk Jia. Ia lalu melahap nya sampai habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Mafia-Jung Jaehyun
Fanfic[Completed] WARNING(17+)❗ Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...