PART 4. Do you hate me?

5.3K 476 10
                                    

Vote and comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote and comment!

______________

"Jen apa lo bisa hubungin Jia?"
Tanya jisoo yang sedari tadi mondar-mandir cemas karena biasanya Jia tak pergi selama ini jika menyelesaikan misi nya.

"Renjun lagi coba lacak kak, tapi aku gabisa nemuin lokasinya." Sahut renjun yang mencoba melacak keberadaan ponsel Jia.

Sungchan dan Jeno masih terlihat bingung.

"Apa kita susul aja ke tempat nya? Njun di bar apa namanya? " Jeno dan sungchan sepakat untuk mencari langsung ke lokasi.

"Gue ikut." Pekik Lisa yang baru saja muncul dari arah kamar mandi.

Renjun memberi alamat bar pertemuan tersebut dan ketiga temannya langsung bergegas untuk mengecek keadaan tempat tersebut.

*****

Seorang gadis yang tengah terbaring lemah di atas ranjang perlahan mulai membuka matanya, cahaya lampu yang menusuk netra nya membuat gadis itu sedikit mengerjap ngerjakan matanya menyesuaikan. Hal yang ia sadari bahwa ruangan ini nampak asing baginya. Ditambah dengan tangan kanan yang di infus dan tangan kiri yang di borgol di pinggir ranjang menyulitkannya untuk bergerak.

"Sudah bangun hmm?"

Suara seorang pria yang sedari tadi berdiri di dekat lemari menyambut pendengaran gadis yang masih terlalu lemah. Pria itu semakin mendekat, ia mendudukkan dirinya di ujung ranjang memberi jarak pada gadis yang masih terlihat lemah.

"Jawab aku." Kali ini jaehyun bicara dengan penekanannya. Jia tidak peduli dia hanya membuang pandangnya asal.

Jaehyun semakin mendekat, mengusap pelan punggung tangan gadis itu lalu menatapnya.

Gadis itu nampak enggan sekedar membalas tatap, pasti akan ada niat terselubung lainnya. Atau mungkin sebentar lagi jaehyun akan membunuhnya. Tentu mudah kan baginya.

"Park Jia, do you hate me?"
Jaehyun kembali bersua,kini Jia menatapnya dengan tatapan benci nya.

"Lo nanya gue benci sama lo? Shit, seharusnya lo udah tau jawabannya. Sampai kapanpun gue tetep bakal benci sama lo!"

Dengan sedikit teriak Jia mengatakannya, dia heran ada apa dengan pria dihadapannya ini, sudah tau dibenci kenapa masih bertanya?

"Jia, kamu benar. Saya memang pantas dibenci. Tapi kamu tidak ber-hak melakukannya."

Jia memicing tidak mengerti, genggaman tangan jaehyun perlahan menguat. Iya benar benar mencengkram kuat tangan gadis itu.
Jia meringis rasanya benar-benar sakit. Setelahnya, jaehyun menjambak kasar surai hitam Jia lalu mendorongnya kembali ke kasur.

Pening luar biasa kini benar-benar mendominasi tubuhnya. Jaehyun berlalu pergi menutup pintu kasar meninggalkan gadis yang kini hampir terisak. Rasa sakitnya sangat luar biasa, ia merasa jahitan di perutnya sepertinya terbuka karena jambakan keras tadi. Rasanya ia ingin mati saja, agar semua rasa sakit yang ia rasa segera berakhir.

~~

Kini Jeno, Sungchan, Lisa, Jisoo dan Renjun tengah bersama paman Kim Suho, mereka sudah mengecek bar pertemuan tersebut namun keadaan bar benar benar berantakan. Sudah dipastikan ini pasti jebakan milik jung jaehyun.

"Paman, kami tidak bisa menemukannya."Kata lisa sambil menunduk ke arah suho.

"Kenapa kalian tidak bilang dari awal, Jaehyun itu berbahaya. Bisa-bisanya Jia pergi sendiri tanpa mengabari saya."

Suho terlihat marah, bagaimana tidak. Sepuluh tahun ia melatih dan membantu Jia untuk membalaskan dendamnya, kini dengan ceroboh ia malah menghancurkan semuanya. Bagaimana jika Jia mati secara cuma-cuma di tangan jaehyun? Ia benar-benar tak habis pikir.

"Maaf paman, Jia tidak pernah gagal sebelumnya. Jadi kami pikir bahwa dia akan baik-baik saja."Sungchan memberanikan diri untuk menjawab sementara yang lain masih diselimuti rasa bingung sekaligus bersalah.

"Baiklah, kalian tidak perlu khawatir. Saya akan mengirim beberapa orang untuk mencari informasi. Lain kali beritahu saya jika Jia ingin nekat lagi. "

Suho melenggang pergi meninggalkan markas mereka. Semua yang ada di markas hanya bisa menghela napas kasar sambil merutuki kebodohannya.

Sedangkan kini, seorang pria dengan netra coklat nya tengah meneguk segelas wine di geganggamannya. Sesekali menggoda bartender wanita dihadapannya. Ia memang benar benar seorang yang nakal.

Namanya Lucas wong, sepupu Jung jaehyun. Mereka sudah saling akrab saat berusia 5 tahun. Kedua orang tua mereka selalu bersama kemanapun untuk urusan bisnis.

"Kerja bagus hari ini." Suara seorang pria yang baru saja datang dengan setelah kaos hitam polos dengan surai yang sedikit acak-acakan mulai mendominasi seisi ruangan.

"Tentu, btw mau lo apain tuh cewek? Kalo ga berguna buat gue aja ok."

Pikiran Lucas memang selalu negatif tentang wanita. Baginya para gadis hanya mainan belaka. Ditambah Lucas juga mempunyai koneksi dengan para penjual manusia, jadi tidak sulit baginya.

Pria yang tadi nya hanya berdiri mulai duduk disebelah Lucas sambil meminta segelas wine pada bartender nya. Ia meneguknya kemudian melanjutkan perbincangannya.

"Gue mau main dulu sama dia. Gue mau liat, selama 10 tahun ini gimana perkembangan seorang gadis dengan mental yang pastinya udah ga sepenuhnya waras."Sahut jaehyun yang lalu kembali meneguk wine nya.

"Well, menurut gue dia ga sakit bro. Dilihat dari cara dia lawan gue dia bener-bener terlatih."

"Tentu dia kuat, dia dididik jadi pembunuh bayaran handal oleh Kim suho selama 10 tahun terakhir."Jaehyun sudah mengetahui semuanya sejak lama, hanya ia menunggu semua nya untuk benar-benar tepat. Lebih tepatnya ia ingin gadis itu yang menyerahkan diri dengan mudah, seperti rencana nya kali ini.

Lucas bukan tipe orang yang kesulitan dalam pertarungan 1 lawan 1. Apalagi lawannya adalah perempuan. Baru kali ini ia melawan seorang gadis berusia 23 tahun yang cukup membuatnya kewalahan.

"You see that," Lucas melanjutkan pembicaraannya sambil menunjuk luka di sudut bibir nya yang sudah mengering. Dia bahkan belum pernah terluka saat bertarung melawan siapapun.

"Sekuat apapun, dia tetep cewek. Gue kasih perangsang juga kelar hidupnya." Dengan santai jaehyun mengatakannya , karena baginya wanita bukanlah lawan yang sulit.

Lucas sedikit tertawa menanggapinya, ia lupa bahwa orang dihadapannya bisa menjadi apapun yang bahkan lebih mengerikan dari sekedar monster.

"Jadi, lo mau bikin masa depan dia hancur gitu?"

"Itu terlalu biasa, gue akan kasih dia pengalaman yang lebih, dan gue bakal butuh bantuan lo lagi."
Dengan smirk andalannya jaehyun sudah merencanakan semua dengan rapih. Ia harus berhasil menghancurkan semua keluarga park .

Jangan salahkan jaehyun, tidak ada api kalau tidak ada pemantik.

"Dengan senang hati tuan. "
Jawab Lucas sambil sedikit membungkuk lalu terdengar suara gelas yang beradu.







Vote!


Nexxttt~

Bastard Mafia-Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang