Vote&Comment yaa!
Ayok cek work ku yang sebelah:)
_________________
Sungchan terlihat baru saja keluar dari kamar mandi. Ia kini berjalan perlahan dibantu dengan tongkat yang diapit oleh tangan kirinya guna membantu keseimbangan tubuhnya.
Pria itu lantas kembali ke atas ranjang kemudian membuka perban yang melingkar di kaki kirinya, tepatnya di tulang kering.
Ia dengan telaten membuka dan mengoleskan salep ke sekitaran luka yang hampir mengering tersebut lalu menutupnya kembali dengan perban yang baru. Dokter mengatakan bahwa luka ini akan segera sembuh, namun Sungchan tak merasakan perbedaan apapun.
Lukanya memang mengering, namun rasa sakit dan ngilu nya tidak berkurang sedikit pun. Ia ingin menceritakan pada Jia tapi mengurungkan niatnya, ia tak ingin Jia jadi khawatir nantinya.
Cklek
"Chan...!"
Suara teriakan itu membuat Sungchan terlonjak kaget. Ia yang tadi tengah melamun langsung segara beralih menatap pintu dimana Jia tengah berjalan cepat ke arahnya.
"Kakak kenapa sih? Ngagetin gue aja." Tutur Sungchan sambil mengusap pelan dadanya.
Jia terkekeh pelan, ia lantas melirik gulungan perban bekas yang tergeletak di atas nakas. "Kalo mau ganti perban nya minta tolong maid aja, atau kalo lo malu lo bisa panggil gue. Kenapa malah ganti sendiri? Batu banget lo."
Sungchan tersenyum simpul, ia merasa sangat beruntung bisa bertemu dan berhubungan dengan gadis sebaik Jia. "Gue udah baik-baik aja kak, lo yang berlebihan." Sinis nya.
"Hah, susah emang kalo nasehatin orang kayak lo." Balas Jia sambil mengerucutkan bibirnya.
"Oh ya, ada apa kesini kak?"
Jia kemudian beranjak, ia mulai membereskan beberapa perban dan kotak obat yang berserakan di sekitar Sungchan membuat sang empu kebingungan.
"Kak, ada yang mau kakak sampein?" Tutur Sungchan kembali. Ia menangkap ekspresi ganjil pada Jia membuatnya khawatir.
Jia menghela kecil nafasnya, ia kemudian kembali dan mendudukkan tubuhnya di samping Sungchan. "Sebenernya gue mau minta tolong, tapi nanti aja deh. Gue rasa kondisi lo masih belum memungkinkan."
"Yaampun kak, gue udah sehat gini. Udah buru bilang, mau minta tolong apa?" Ujar Sungchan dengan penekanan.
Jia terlihat kebingungan, tapi ia sangat membutuhkan bantuan Sungchan dalam hal ini. "Chan, bisa buatin racun jangka pendek? Gue butuh itu buat ngelumpuhin seseorang."
"Oh, racun ya? Kenapa gak bilang dari tadi. Gue bisa kok, cuma gimana caranya gue bisa dapetin bahan-bahannya?" Tanya Sungchan.
Gadis itu terlihat tersenyum kecil, "Bahan-bahan udah ada kok, lo tinggal racik aja. Dan.. kalo ada bahan yang kurang lo bisa kasih tau gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Mafia-Jung Jaehyun
Fanfic[Completed] WARNING(17+)❗ Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...