EXTRA PART√

4.4K 300 192
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Vote&Comment yaa!

______________

Semilir angin menerpa tubuh seorang wanita yang tengah berdiri seorang diri di tepi pantai. Ia berjalan lambat sambil menikmati indahnya alunan ombak yang tersuguh tepat di depan pandangnya.

Dress putih tipis selutut yang ia kenakan terombang-ambing terkena terpaan angin yang begitu kuat. Begitupun surai hitam panjangnya yang mengalun seirama dengan terpaan angin.

Jia kemudian tersenyum kecil sambil memejamkan matanya menatap ke arah laut. Begitu senyap, tidak ada seorang pun yang datang ataupun berada di sekitarnya.

Ia membuka kedua netranya kemudian beralih menatap matahari yang akan segera tenggelam. Jia memeluk tubuhnya sendiri sebagai respon dingin karena angin sore yang terus-terusan menerpanya.

Sudah hampir dua tahun, ia selalu melakukan hal yang sama. Berdiri menatap laut di sore hari, lalu pulang saat mentari benar-benar telah tenggelam sepenuhnya.

Terhanyut dalam desiran ombak yang mengalun dengan cukup kuat membuatnya tak menyadari bahwa seseorang telah berada di sisinya.

Pria itu memeluk Jia dari belakang, menyalurkan rasa hangat dari tubuhnya untuk menetralisir hawa dingin di tubuh Jia.

Jia tak bergeming atau menolak. Ia juga tak tersenyum atau merespon.

Pria itu lantas semakin mengeratkan pelukannya, ia seakan ingin membuat Jia benar benar merasakan kehangatan yang sesungguhnya.

"Mau sampai kapan kayak gini terus?" Ujar pria tersebut sambil menghirup aroma wangi Jia dari ceruk lehernya.

Jia memegang kedua tangan pria yang melingkar di perutnya, ia mengelus lengan kekar tersebut.
"Tunggu sebentar lagi, tunggu sampai mataharinya bakal benar-benar tenggelam."

"Aku gamau kamu kedinginan, angin laut itu gak bagus," Desis sang pria berusaha membujuk Jia.

Bukan kali pertama ia melakukannya, Jia itu kepala batu. Sangat sulit untuk dinasehati.

"Sebentar lagi aja, aku mohon." Lirihnya lagi.

Pria itu lantas menghela nafas dan membiarkan Jia untuk lebih lama berada disana. Ia tetap memeluk istrinya , berusaha melindungi dari terpaan hawa dingin disana.

*****

Hening, begitulah penggambaran rumah dua tingkat yang menjadi tempat tinggal Jia selama dua tahun terakhir. Ia memutuskan untuk tetap berada di Korea, melepas Lisa dan Lucas yang memilih untuk menetap di Thailand. Sedangkan Seulgi dan Taeyong kembali ke New York.

Bastard Mafia-Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang