Vote&Comment yaaa:)______________
Jam telah menunjukkan pukul 9 pagi. Taeyong dan Jaehyun terlihat tengah berbicara serius di sebuah ruangan private di hotel tersebut.
"Hyung, it's crazy mereka sampai berani nyerang ke mansion lo." Ujar Jaehyun seraya menatap ke arah Taeyong.
Taeyong hanya melirik lalu menautkan kedua tangan nya di atas meja, "Jaehyun, apa yang sebenernya lo rencanain?"
"Nothing, tapi ada hal yang harus gue kasih tau ke lo. Kematian kedua orang tua Jia, itu bukan kesalahan. Gue sengaja dan mereka juga ngga ngelakuin kesalahan apapun." Tutur Jaehyun yang membuat Taeyong memutar bola mata nya malas.
Jaehyun bahkan kini terlihat sedikit gelisah, pasalnya ia terlihat sesekali menggigut bibir nya. Entah apa penyebabnya, mungkin ada sesuatu yang masih ia tahan untuk di sembunyikan.
Taeyong tau, Jaehyun memang punya kebiasaan memakai tameng dan melewatkan hal-hal penting nya.
Ia mendengus kecil, "Jadi apa rencana lo selanjutnya?Lo keliatan kalut sekarang."
"Jangan khawatir, gue udah siapin rencana selanjutnya."
"Kira-kira siapa dalang dibalik penyerangan ini? Gue yakin lo pasti tau, siapa orang yang berani ngelakuin serangan secara mendadak kayak gini."
Jaehyun menyeringai kecil, "Ya gue tau, tapi itu baru perkiraan. Gue akan selidiki lebih lanjut, jujur gue udah curiga cukup lama sama orang ini."
Taeyong kemudian menjilat bibir nya yang kering, "Terus Chip itu, gimana kalau kita hancurin?"
Tanpa mereka sadari, seseorang telah mendengarkan pembicaraan keduanya sedari tadi. Jia berdiri mematung dibalik pintu, ia menahan diri saat hendak memutar knop pintu.
Awalnya ia hendak memberi tau Taeyong bahwa Seulgi telah sadar. Namun, mendengar pembicaraan kedua nya membuat Jia mengurungkan niat nya.
Gadis itu melangkah mundur dan memilih untuk tidak mendengar kelanjutan pembicaraan keduanya. Ia kembali memasuki kamar nya yang berada tak cukup jauh disana. Lima kamar yang saling bersebelahan dan kamar Jia berada di paling tengah.
Mereka juga berada di lantai 30, Jaehyun sengaja agar para katage tidak mampu menjangkau mereka dengan mudah.
Jia beringsut ke sudut ranjang menenggelamkan wajahnya dalam kedua kaki yang ditekuk . Gadis itu benar-benar emosi namun tak bisa melakukan apapun.
Mendengar fakta bahwa Jaehyun membunuh orang tua nya dengan cuma-cuma membuatnya menggeram kesal.
"Jia lo kenapa nangis?"
Suara itu membuat Jia segera bangkit dan menyeka air matanya dengan cepat.
"Loh kakak ngapain kesini, emang udah ga pusing? "Seulgi berjalan mendekat dan memilih untuk duduk di ujung ranjang. "Kakak udah gapapa cuma pusing sedikit aja, lo kenapa nangis gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Mafia-Jung Jaehyun
Fanfiction[Completed] WARNING(17+)❗ Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...