PART 24. Chip

3.4K 324 58
                                    

Vote&Comment yaaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote&Comment yaaa!

______________

Hari sudah mulai gelap, malam ini terasa lebih suram dari biasanya. Bulan bahkan tak nampak dan langit pun tak dihiasi oleh para bintang nya.

Jaehyun dan Jia sampai pada sebuah pemakaman yang berjarak lumayan jauh dari mansion milik Jaehyun. Sekitar satu jam perjalanan mungkin.

Deretan abu di dalam guci putih terbaris rapih diantara lemari-lemari kaca disana. Tak luput juga karangan bunga yang menghiasi setiap sudutnya. Bingkai foto pun terpajang rapih di depan masing-masing guci abu tersebut.

Jia hanya mengekori Jaehyun yang sedari tadi bahkan tak bersuara dan kembali bersikap dingin. Mereka masuk ke sebuah lorong yang tak jauh dari gerbang. Mereka kini tengah berhadapan dengan tembok yang berisikan ukiran nissan atau nama. Hanya ada empat nissan di dinding tersebut, namun tidak ada abu mayatnya.

Nissan tersebut bertuliskan nama Jung Jaejong, Han Yuri, Wong Yangshe dan Panpriya Busarakham.

Jia hanya bisa berdiri menatap bingung ke arah Jaehyun yang juga hanya berdiri menatap nissan di hadapannya. Tak lama kemudian Jaehyun meletakkan salah satu karangan bunga yang ia pegang di tengah-tengah kedua nissan yang berada di sebelah kanan. Tepatnya di tengah nama Jung Jaejoong dan Han Yuri.

"Mereka orang tua saya. Disebelahnya adalah orang tua Lucas. " Ujar Jaehyun sambil tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Jia sedikit mendekat ke arah Jaehyun, "Kenapa hanya ada nissan? "

Jaehyun kemudian kembali melangkah ke samping dan menyimpan satu karangan bunga lainnya pada nissan kedua orang tua Lucas. Di tengah nissan tersebut ada sebuah paku kecil yang digunakan untuk menggantung karangan bunga.

"Mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat. Mayatnya sudah tidak utuh lagi Jia. Daripada saya harus mengumpulkan sisa-sisa daging yang sudah bercampur, lebih baik saya ikhlaskan dan saya bangun tempat peristirahatan mereka disini. Itu jauh lebih baik daripada hanya membawa pulang sebagian tubuhnya saja."

Jia sedikit merasa iba pada Jaehyun, mau bagaimana pun mafia di hadapannya ini juga seorang manusia yang punya perasaan.

Setelah selesai, Jaehyun rupanya tidak membawa Jia kembali ke mansionnya. Dirinya malah membawa Jia ke mansion milik Taeyong yang berjarak sekitar satu jam dari pemakaman tadi.

Jia tak ingin banyak bertanya, karena kini yang muncul di otaknya adalah cara untuk kabur. Entah mengapa tiba-tiba perasaan tidak enak menerpa nya, ia khawatir anggotanya tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

Mobil hitam milik Jaehyun terparkir rapih setelah memasuki gerbang utama beberapa saat yang lalu. Sang supir segera membukakan pintu dan mempersilahkan tuannya untuk keluar dari mobil.

Tak jauh berbeda dari mansion Jaehyun, mansion milik Taeyong juga dipenuhi oleh para bodyguard yang memenuhi setiap sudut rumah. Tentu tujuan nya adalah menjaga Seulgi yang notabennya juga assasin yang cukup berbahaya.

Bastard Mafia-Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang