PART 18. Dont forbid me to loving you

4.2K 370 27
                                    

Vote+comment ya, biar aku makin rajin up nya:) 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote+comment ya, biar aku makin rajin up nya:) 💚

______________

Pagi ini Jaehyun sudah kembali ke mansion tentu bersama dengan Jia yang kini berada di kamarnya. Pria itu bersiap dengan balutan jas hitam juga dasi yang melingkar apik di lehernya. Langkah pria tersebut membawanya ke sebuah kamar yang berada tak jauh dari ruang pribadi nya.

Dapat terlihat gadis yang menjadi tujuan kehadirannya kini tengah berbincang ringan dengan seorang maid di sana. Dapat terlihat dengan jelas pula bahwa gadis itu tersenyum dan merasa nyaman bersama maid tersebut.

Dengan segenap hati, Jaehyun memantapkan pilihannya untuk masuk menemui gadis tersebut. Walau ia tau dirinya akan menganggu, rasanya seperti ada yang kurang jika ia pergi tanpa menyapa gadisnya terlebih dahulu.

"Ah tuan, ma-maaf saya lancang. " Maid tersebut kemudian bersujud di bawah kaki tuannya. Sedangkan Jaehyun? Ia memberi tatapan datar dan seolah-olah marah, padahal ia tidak masalah. Ia malah senang bisa melihat Jia kembali tersenyum walau hanya bersama seorang maid dan bukan tersenyum bersama dan karena dirinya. Entah, mungkin Jaehyun sudah kehilangan kewarasannya.

Gadis yang menyaksikan hal tersebut hampir saja beranjak dari posisi duduknya. Ia kemudian terhenti saat kedua tangan Jaehyun menginterupsi nya untuk tetap diam di tempat dengan menaruh kedua telapak tangannya di depan tepat ke arah gadis tersebut.

"Cepat keluar sebelum saya berubah pikiran. " Sarkas Jaehyun

Maid tersebut kamudian bangkit, memberi hormat membungkuk lalu segera pergi meninggalkan ruangan.
Kini dapat terlihat jelas ekspresi seorang gadis yang kesal dibalas hanya dengan tatapan datar dari pria yang sejak beberapa menit lalu berdiri tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kemari." Titah Jaehyun.

Gadis itu sedikit malas tapi hanya dengan helaan nafas dari seorang Jung Jaehyun membuatnya sontak berdiri dan menghampirinya. Kali ini ia harus patuh, bagaimana pun taruhannya bukan hanya nyawa dirinya seorang. Renjun, Jeno, Sungchan dan yang lainnya bisa berada dalam bahaya karena dirinya.

Jia kini berhadapan dengan Jaehyun di pinggir ranjang, pria itu masih setia dengan ekspresi datar dan kedua tangannya di dalam saku celana. "Rapikan dasi saya. "

Gadis itu menghela nafas sebentar, ia mengumpat tapi tak bersuara. Dasi serapih ini masih kurang? Padahal sudah terlihat sangat bagus.

"Tapi ini udah rapih jae. " Ujar Jia yang melihat bahwa dasi milik Jaehyun telah terpasang sangat rapi disana.

Jaehyun kemudian menarik dasinya dan membuatnya kembali menjadi sehelai kain tanpa ikatan apapun.
"Cepat, saya harus segera berangkat. "

Dengan terpaksa gadis itu menghela nafasnya, kini ia mulai memasangkan dasi pria tersebut. Ia bahkan geram karena mendapat tatapan mengintimidasi yang selalu di berikan oleh pria bastard di hadapannya ini. Karena kesal, Jia kemudian menarik dasi tersebut membuat Jaehyun sedikit tercekik dan lantas memajukan wajahnya. Kini hanya tersisa jarak yang sangat minim di antara keduanya. Bahkan gadis itu bisa merasakan deru nafas Jaehyun yang menyapu halus wajahnya.

Bastard Mafia-Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang