[Completed]
WARNING(17+)❗
Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote&Comment!
_________________
Pagi ini Jaehyun sudah disibukkan dengan beberapa dokumen perjanjian yang baru saja dikirim oleh orang kepercayaannya, siapa lagi kalau bukan Xiao Dejun. Kali ini dia benar-benar datang ke Korea untuk menyerahkan beberapa data penting tentang jual beli senjata yang mereka lakukan secara ilegal melalui beberapa jalur besar asia lewat Laut China.
"Kamu tidak mengalami masalah bukan? " Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Jaehyun sambil menatap wajah Xiao Dejun yang duduk berhadapan dengannya.
"Tidak tuan, semuanya berjalan lancar. Bahkan keuntungan meningkat sebesar 25%." Kata pria bermarga Xiao itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Jaehyun tersenyum puas, "Kerjamu bagus. Terus lanjutkan, saya masih ada urusan. "
"Gadis itu? Anda terlihat terobsesi dengannya. "Ujar Dejun yang tentu sudah mendengar kabar dari Lucas, pasalnya ialah yang dijadikan umpan awal untuk menjebak gadis tersebut.
" Lupakan. "Ujar Jaehyun dingin, ia kemudian berdiri lalu melenggang pergi di susul beberapa bodyguard yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka. Sedangkan Xiao Dejun memandang kepergian Jaehyun dengan tatapan dingin yang sulit diartikan.
Kini Jia berada dalam sebuah ruangan kamar, tempat yang sama dengan yang dulu pernah ia tempati. Ia merutuk dalam hati, ingin rasanya ia membunuh si keparat Jung Jaehyun. Pasalnya ia bahkan tak diperbolehkan melihat keadaan Lisa maupun Seulgi yang membuatnya merasa semakin ditipu. Ditambah kini ia dalam keadaan terlentang dengan kedua tangan di borgol ke atas kepala ranjang.
Efek obat nya sudah hilang, gadis itu kini bisa dengan leluasa bergerak namun tidak sepenuhnya. Kedua tangan yang terborgol membuat ngilu ketika ia bergerak walau hanya sedikit. Para maid semalam mengganti pakaiannya, kini ia hanya mengenakan kaos putih tipis dan hotpans saja.
Cklek
Daun pintu terbuka menampilkan sesosok iblis berparas tampan yang masih lengkap dengan balutan jas nya. Jia merasa aneh, jam dinding menunjukkan pukul 11 siang, tapi kenapa bastard ini sudah kembali?
"Bagaimana keadaanmu, masih pusing? " Jaehyun memang tak menemui gadis itu sedari malam karena ada beberapa hal yang harus ia selesaikan, membuatnya tak tahu bagaimana kondisi selanjutnya dari gadis tersebut.
"Sudah baikan. " Jawab Jia sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Posisinya sekarang sangat tidak menguntungkan, terlentang dengan borgol dan juga tak bisa berbuat banyak.
Jaehyun jalan mendekat dan naik ke atas ranjang, ia lalu duduk lebih tepatnya berjongkok di atas perut gadis tersebut membuatnya gadis yang kini berada di bawahnya merasa terancam.
"J-jae k-kamu mau apa. " Jia berusaha berbicara dengan sopan walau ia merasa sangat gugup.
"Saya mau kamu. Tidak boleh ada penolakan atau nyawa kedua temanmu terancam. " Ancam jaehyun.