Vote&Comment________________
Arena kini sudah siap, seorang gadis dengan rambut di kuncir rapih dan pakaian khas jiu jitsu tengah berhadapan dengan seorang pria bertubuh kekar yang tentu tidak sebanding dengannya. Walau begitu Jia tetap optimis akan memenangkan pertandingan kali ini.
Keduanya saling membungkuk memberi salam pada pertandingan tanpa wasit, kini suasana ruangan pertandingan menjadi hening. Hanya ada mereka berdua. Awalan tidak dibuka dengan saling menyerang, kedua nya saling mengulur waktu hanya dengan maju lalu kembali mundur ke posisi semula. Jia merasakan hal aneh, mengapa Jaehyun tak kunjung menyerangnya? Atau ini sengaja dilakukan untuk memancing agar Jia menyerang terlebih dahulu? Entahlah persetan dengan segala teori yang ada.
Setelah sekitar 5 menit tanpa pembukaan penyerangan, Jia akhirnya mulai menyerang tulang kering lawannya menggunakan tendangan halus gunanya hanya untuk memancing Jaehyun. Pria itu sedikit tersenyum smirk, ia kemudian juga ikut menyerang ke arah dada gadis di hadapannya membuat Jia spontan mundur dan berpaling.
Sekedar informasi, pertandingan ini tidak memiliki peraturan. Yang berarti bagian tubuh mana pun bisa diserang tanpa terkecuali.
Jia kemudian menyerang kembali kaki Jaehyun, ia sedikit memutar tubuh untuk menjatuhkan lawannya. Namun sangat sulit, keseimbangan yang dimiliki Jaehyun sangatlah kuat bahkan membuat Jia benar-benar kesulitan mencari celah. Jaehyun memanfaatkannya, ia kemudian menyerang tepat ke arah perut gadis tersebut. Jia sedikit terdorong ke arah pembatas arena, pukulan Jaehyun tidak main-main rupanya.
Satu hal, bagaimana Jaehyun tau bahwa perut adalah kelemahannya?
"Sial." Jia mengumpat dengan nada yang berbisik. Ia kemudian mulai menyerang secara brutal, kali ini bagian dada Jaehyun ia menyerangnya menggunakan tendangan kaki kanan yang stabil dan berhasil. Jaehyun terjatuh tersungkur ke belakang dengan posisi terlentang. Jia kemudian naik ke atas tubuh jaehyun, memutar posisi dan mengunci tubuh pria itu dari belakang. Jia merasa puas karena dirinya unggul, namun siapa sangka tiba-tiba jaehyun memutar kedua tangan Jia membuat posisi Jaehyun kini unggul dan sangat menguntungkan baginya. Kini Jia tengkurap dengan kedua tangan yang dikunci oleh Jaehyun dari balik tubuhnya.
"Cuma segini kemampuan mu? Ckk."
Jaehyun berdecak kemudian menekan keras tangan Jia ke arah yang berlawanan membuat gadis itu mengerang tertahan yang membuatnya terpaksa harus menggigit bibirnya sendiri hingga berdarah."Memohonlah, atau saya ngga jamin tangan kamu masih berada di tempatnya. "
Jia berusaha berontak, tapi percuma. Nafasnya sudah tidak teratur , keringat sudah mengalir dari pelipisnya.
"Ini pertandingan, silahkan kalo lo mau patahin tangan gue. "Pria itu tak pernah main-main dengan ucapannya. Ia kemudian semakin menekan tangan gadis tersebut. Jia sudah tidak kuat lagi, seakan mati rasa kedua tangannya. Ia kemudian meneteskan air mata, hanya sedikit sebagai penyaluran rasa sakit yang luar biasa. Toh ini bukan kali pertama untuk dia merasakan patah tangan, terhitung sudah 4 kali tangannya patah . Baik saat latihan maupun terluka dalam menjalankan misinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Mafia-Jung Jaehyun
Fanfiction[Completed] WARNING(17+)❗ Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...