Vote&Comment!
_________________
Hujan telah mereda, tidak dengan emosi dua insan yang kini saling menatap antara benci dan rindu. Lee taeyong, kini hanya bisa mengangkat kedua tangannya tepat di samping bahu persis seperti buronan yang tertangkap basah oleh polisi, sedangkan sang lawan bicara masih setia menodongkan pistolnya sambil sedikit gemetar.
Taeyong tak mampu mengungkapkan perasaannya. Ia akui, rindu kini menguasai jiwanya. Tapi tak ada yang bisa dirinya lakukan selain menatap sendu ke arah gadis di hadapannya. Taeyong paham betul, dirinya lah yang bersalah atas kehancuran hubungan keduanya. Katakanlah dia brengsek karena dia merupakan seorang Player.
"Seulgi, i miss you and I'm sorry. I'm really Sorry Seulgi. " Kini Taeyong sudah mengangkat kedua tangannya sembari berlutut. Ia tak mendambakan belas kasih, ia juga tau bahwa Seulgi adalah seorang assasin handal. Ia berharap jika saja Seulgi bersedia untuk membunuhnya, semoga itu bisa mengobati rasa sakit hatinya.
"Shut up!Gue benci lo Lee Taeyong. "
Air mata tak lagi bisa terbendung, Seulgi akui ia bahkan tak mampu menarik pelatuknya sekarang. Air mata yang mengalir di pipinya hampir tak terlihat karena baru saja hujan kembali turun membasahi keduanya. Jujur dari dalam hatinya, ia merindukan Taeyong. Sangat-sangat merindukannya. Andaikan kini ia bisa melawan ego nya, mungkin dirinya sudah memeluk erat Taeyong sekarang.Emosi keduanya terlampau membuncah. Terlarut dalam peperangan rasa antara benci dan rindu membuatnya tak perduli lagi pada sekitar . Berdua terguyur hujan yang kembali turun bersama kenangan-kenangan yang menghiasi relung hati masing-masing membuat keduanya lengah.
"AKH!"
Seulgi seketika terjatuh, membuat Taeyong membulatkan matanya karena shock. Lucas si pelaku kini hanya tertawa kecil sambil memandang Taeyong disana, "Calm down brother, ini cuma sengatan listrik kecil. Dia bakal baik-baik aja. "
Taeyong tak bisa marah sekarang, tubuhnya lemas. Tapi ia tak mungkin tunjukkan itu di depan Lucas. Ia langsung menghampiri tubuh Seulgi dan dengan sigap menggendong nya ala brydal style.
"Biar gue yang urus Seulgi, lo bisa duluan thanks. "
"No problem hyung. "
~~
Ah, sial sekali rasanya. Jia kini berada di sebuah ruangan yang berada di lantai dua, masih di club yang sama. Tapi sayangnya, ia dipisahkan oleh Lisa. Ia kini tak tahu harus berbuat apalagi, yang memenuhi pikirannya kini hanyalah bagaimana caranya bisa menyelamatkan Lisa dan Seulgi. Soal dirinya sendiri ia tak peduli.
Gadis itu sedari tadi mondar-mandir menggigit jari telunjuknya, dalam sebuah ruangan kamar yang cukup minim penerangan. Tentu, kamar bar memang seperti itu. Ia tak peduli lagi hal apa yang akan Jaehyun lakukan nanti. Intinya ia harus memastikan keselamatan kedua rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Mafia-Jung Jaehyun
Fanfic[Completed] WARNING(17+)❗ Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...