Vote&Comment yaa!
______________
Jia dan Mark sampai disebuah pemakaman yang cukup Luas. Mark menuntunnya untuk terus berjalan kaki cukup jauh dan sampai pada makam tua yang berada di ujung lahan pemakaman tersebut.
Makam tanpa nama yang selalu dihiasi bunga lily putih setiap minggunya. Mark selalu melakukannya, ia tahu sang ibu sangat menyukai bunga lily semasa hidupnya.
Begitupun kali ini, ia dan Jia membawa seikat penuh lily putih dan pink yang cantik tersebut. Ia meletakkannya kemudian berjongkok di depan nissan tanpa nama tersebut.
"Where is your father's grave Mark?" Tanya Jia yang penasaran, ia hanya melihat satu nissan disini.
"Dia terbakar dan hangus, abunya gue simpen di Canada." Jawab Mark tanpa menoleh ke arah Jia.
"Kalau aja, malam itu kita semua pergi lebih cepat, mungkin semua bakal baik-baik aja sekarang." Balas Jia dengan menunduk, ia merasakan perih kembali yang menyerang hati dan pikirannya secara bersamaan.
"This is destiny. Kita gabisa cegah takdir Jia. Walau sebernya gue masih gak bisa terima, sama kayak lo." Ujar Mark berusaha tegar.
"Malam itu, gimana caranya lo bisa kabur?" Tanya Jia, karena seingatnya saat orang tua Jia berada dalam gertakan Jaehyun, orang tua Mark bersikeras menolak untuk bekerja sama dan tentunya telah dipisahkan oleh mereka.
Berbeda dengan keluarga Jia yang memilih setuju untuk menjalin kerja sama ilegal tersebut dengan terpaksa dan menjadikan Jia sebagai jaminan sekaligus menyetujui tentang menjadikan tubuh Jia sebagai rumah untuk menyimpan transaksi ilegal tersebut.
Bersamaan dengan itu, Jaehyun juga menyuntikkan cairan obat langka yang ia dapat dari tumbuhan-tumbuhan liar di China. Obat tersebut mampu memberikan efek amnesia tanpa jangka waktu yang cukup menguntungkan bagi Jaehyun pada saat itu. Namun sayangnya, Jaehyun masih terlalu muda dulu untuk memikirkan efek kedepannya dari obat tersebut.
"Gue lari setelah my mom berhasil buat gue lepas dari anak buah Jaehyun. Gue masih inget dengan jelas, ekspresi mom saat gue berlari sambil nangis. Dia senyum, dia terlihat seakan semua nya baik-baik aja walau dia udah tertembak sebanyak lima kali."
Mark kemudian menunduk, ia tak sanggup bicara lebih banyak lagi."Mark, lo kuat. Gue bersyukur lo mau bertahan sampai sejauh ini."
Jia menepuk bahu Mark lalu bersandar di bahunya, "Tante, lihat Mark, dia udah jadi pria dewasa yang ganteng." Ujarnya membuat Mark mendesah kesal.
"Jadi gue ganteng?"
"Gue akuin, ya lo lumayan ganteng. Waktu kecil padahal lo jelek kayak bebek."
Mark menyentil dahi Jia kemudian kembali merangkulnya. Mereka menghabiskan waktu cukup lama di depan makam ibu Mark yang tentu kini juga tengah bahagia melihat kebersamaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Mafia-Jung Jaehyun
Fanfic[Completed] WARNING(17+)❗ Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...