[Completed]
WARNING(17+)❗
Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote&Comment yaa!
Ayo spam comment biar author semangat update nya!
_________________
Seorang pria yang merupakan pemimpin Katage itu kini tengah terlihat gusar. Semua pasukan yang ia kirimkan bahkan tak mampu untuk menemukan Jaehyun beserta yang lainnya dimana pun.
Pria itu lantas melirik list jadwal yang berada di atas meja kerjanya. Besok kebetulan dirinya harus ke Korea untuk menemui Jaehyun, lebih tepatnya membahas tentang beberapa senjata baru yang akan mereka jual ke Jerman, juga beberapa narkotika jenis baru yang dikirim dari Jepang.
Sebenarnya ia merasa cemas, bisa saja ia berada dalam bahaya jika ia menemui Jaehyun sekarang. Tapi mau tidak mau, menjadi tangan kanan Jaehyun adalah satu-satunya cara untuk tetap bisa bertahan hidup dari kejaran Jaehyun sendiri.
Pria itu memandang beberapa foto yang terpajang di ruang kerjanya, beberapa foto orang yang berkaitan dengan kematian ibunya. Benang merah saling mengikat dari sisi ke sisi untuk saling mengaitkan kejadian, hingga pada akhirnya dirinya menemukan bahwa Jaehyun lah dalang dibalik kematian ibu kandungnya.
Hidupnya sangatlah sulit, kematian ibunya disebut sebagai kasus bunuh diri. Padahal ia tahu sang ibu dibunuh dengan cara di gantung dan dibuat seolah olah gantung diri. Ditambah ia baru mengetahui bahwa ayah yang selama ini membesarkannya bukanlah ayah kandungnya.
Di usianya yang menginjak 15 tahun, tepat sehari setelah kematian ibunya, akhirnya ia mengetahui bahwa seorang pengusaha Korea bernama Kim Suho adalah ayah kandungnya.
Hal itu ia ketahui dari surat yang diam-diam ditulis oleh ibunya dan disembunyikan dibawah bantalnya. Membuktikan bahwa sang ibu telah mengetahui bahwa akan ada yang membunuhnya.
Ia kini harus mempersiapkan semua nya dengan matang karena cepat atau lambat Jaehyun akan segera mengetahui semuanya.
"Harus segera aku selesaikan sebelum terlambat. " Gumam pria tersebut.
*****
Para bodyguard berbaris mengelilingi sebuah ruangan gudang kosong yang nampak gelap. Suara rintihan terus terdengar menggema dari mulut seorang pria yang terikat di dalamnya.
Sungchan hanya bisa merintih menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya, Jeno beberapa saat yang lalu membawanya ke tempat asing ini. Dia juga kembali memukulinya bahkan luka tembak di tulang keringnya juga terus mengeluarkan darah tanpa henti.
Sungchan kini tak bisa berbuat apapun, di hadapannya kini ia dapat melihat jelas tubuh Renjun yang sudah terbujur kaku dan tidak bernafas dengan sebilah pisau yang masih setia menancap di dada kirinya.
Sungchan ingin sekali menangis, ia tak menyangka bahwa seseorang yang sangat ia percayai adalah malaikat maut nya sendiri.
"Maaf Njun, gue gabisa lakuin apapun." Lirih Sungchan dengan setetes air mata yang mulai turun membasahi pipinya.
