[Completed]
WARNING(17+)❗
Seorang gadis bernama Park Jia harus menghadapi seorang mafia berbahaya bernama Jung Jaehyun. Akankah ia mampu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, atau malah masuk ke dalam sebuah permainan dan jatuh hati padany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote&Comment yaa!
_______________
Suasana kembali mencekam, Jia terlihat mengerucutkan bibirnya karena harus ditinggal berdua bersama dengan Lucas di dalam ruangan pribadi milik Jaehyun.
Sang pemilik ruangan baru saja pegi beberapa saat yang lalu. Jaehyun harus mengurus beberapa pasukan yang akan dikirim untuk memantau sejauh apa rencana Mark dan Doyoung.
Jia merotasikan bola matanya malas, ia bahkan tak tertarik untuk melirik Lucas yang tengah mengunyah permen karet sambil memainkan ponselnya.
Lucas kemudian menyimpan poselnya ke ata meja. Ia beranjak dan mendudukkan dirinya tepat di sebelah Jia, "Gak kangen Lisa?" Ujarnya memancing atensi Jia untuk melirik ke arah nya.
Jia meneguk saliva-nya, tentu ia sangat merindukan sahabat baiknya. Gadis itu menggertakkan gigi nya, seperti menahan sesuatu dalam dirinya. "Lo gak macem-macemin dia kan?"
"Emangnya kenapa kalau gue macem-macemin?" Balas Lucas sambil tersenyum nakal. Ia bahkan menyenderkan tubuhnya sambil melipat kedua tangannya angkuh.
Jia nampak terdiam sambil mengepalkan tangannya. Sudah ia duga, Lucas pasti telah melakukan hal buruk pada sahabat nya.
Gelas wine di atas meja kini telah berpindah ke genggaman Jia, gadis itu menggenggam nya dengan sangat rat sampai gelas itu hancur dan berubah menjadi kepingan beling.
Telapak tangannya terluka, namun ia tak memperdulikannya. Jia mengambil pecahan beling yang cukup besar dan meletakkannya tepat di depan leher pria Hongkong tersebut.
Darah dari telapak tangannya bahkan membanjiri kemeja putih yang Lucas kenakan, tapi itu bukan masalah besar bagi nya.
"Kalau lo sampe lukain atau bahkan udah berani macem-macemin Lisa, lo gak pantes buat hidup lebih lama lagi." Sarkas Jia sambil mulai menekan potongan beling itu ke leher Lucas.
Lucas terdiam sambil tersenyum remeh, satu tangannya menahan pergelangan tangan Jia yang berusaha menggores leher nya. Namun sudah terlambat, Jia berhasil menorehkan beling tersebut sampai membuat luka yang cukup panjang.
Namun, Lucas tidaklah bodoh. Ia hanya membiarkan gadis ini puas atas apa yang telah ia lakukan. Tanpa menunggu lama, Lucas mendorong tubuh Jia dan mengambil potongan beling lainnya.
Jia terlempar cukup jauh hingga menabrak sisi tembok di sudut ruangan, Lucas kemudian bangkit lalu mengelap darah yang menetes di lehernya. Ia bahkan menjilat sedikit darah miliknya sendiri.
Jia menyernyit, sepertinya kali ini ia kembali salah langkah. Lucas telah kembali ke jati dirinya.
"Gue punya batasan Jia, kalau pun gue berani nyentuh Lisa gue gaakan sampai buat dia luka. Lo gausah khawatir, gue gak akan mungkin bunuh dia." Tuturnya sambil berjalan mendekat ke arah Jia. Lucas dengan santai memainkan potongan beling di tangannya sambil memancarkan tatapan gelap pada netra nya.