PART 10.The truth

4.2K 420 36
                                    

Vote&comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote&comment!

______________

Markas kembali dirundung kabut. Anggota yang tersisa kini sedang bergelut dengan pikirannya masing-masing. Semua tertuju pada pesan terakhir yang sang ketua kirimkan bahwa Jisoo tak kunjung kembali.

"Oww shit! Guys liat deh. Cepett! " Teriak Jeno sambil terus fokus ke arah layar handphone nya.

Lisa, Sungchan dan Renjun segera menghampirinya.

"Jen, Lisa, Sungchan, Renjun kalian semua gausah khawatir. Gue sama kak Jisoo baik-baik aja, cuma target pertama kita gagal. Kita bakal balik ke Korea kalo target ini selesai oke, jaga diri kalian baik-baik. "

Semua terdiam membaca pesan yang tertera di layar HP Jeno, mereka merasakan hal aneh pada pesan yang dikirim oleh Jia.

"Ini sejarah. Seorang legend gagal dalam misi nya. " Kata Sungchan yang merasa terheran-heran.

"Renjun, apa lo bisa hubungin nomor Jia sekarang? Dan lo jen?" Tanya Lisa.

"Nomernya udah ga aktif lagi kak. " Kata Renjun setelah mengecek nya.

"Tapi gue yakin mereka baik-baik aja. Udah lis, jangan khawatir mereka pasti gapapa." Tambah Jeno yang mulai memperhatikan gerak-gerik gelisah dari Lisa.

Lisa mengangguk, dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk keduanya. Semoga saja tidak ada hal buruk lainnya. Perasaannya kali ini tak nyaman, ia hanya bisa berdoa yang terbaik untuk keduanya.

Ia kemudian mendapat notifikasi dari HP nya yang kemudian ia balas dengan memutar bola matanya. Pria itu memang tak akan berhenti sebelum terbunuh.

"Gue ada urusan keluar sebentar. "

Sungchan melirik Lisa sekilas, "Jangan lupa bawa baju ganti ya, kasian mata Renjun udah ternodai kemaren. "

Setelahnya Sungchan langsung lari sekencang mungkin sebelum diamuk oleh gadis yang kini sudah ber ancang-ancang untuk menyerang.

Sedangkan Jeno dan Renjun hanya bisa menertawakan kelakuan dua makhluk tersebut. Sungguh mereka memang sulit untuk sekedar akur.

*****

Jia kini sedang menatap malas pantulan dirinya di sebuah cermin. Ia kini berada di sebuah mansion, entah yang jelas tempat yang berbeda dari mansion target nya semalam.

Jaehyun tidak membunuhnya, ia bilang ingin sedikit bermain-main dengannya. Terserah lah, Jia bahkan sudah mengirim pesan singkat ke Jeno tadi. Semoga mereka semua percaya.

Ia tak ingin membuat yang lain khawatir. Luka di bahu nya pun sudah diobati oleh seorang dokter tadi malam. Ia hanya diberi ruangan kamar plus kamar mandi yang cukup mewah. Jika dipikir-pikir jaehyun ini mau membunuh atau menjadikannya sebagai istri?

Bastard Mafia-Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang