21. khawatir?

1.9K 142 12
                                    

Jangan di bawa serius ya? Ini cuma cerita fiksi karangan yang sangat membagongkan hahaha canda membagongkan.

Happy Reading

***

"Lo bercanda kan ra?" Ujar Rendy dengan nada tidak percaya. Kenapa syarat yang di beri fayra selalu yang tidak boleh Rendy lakukan. Kenapa fayra sengaja ingin membuatnya kesakitan?

"Gue nggak bercanda. Kalo lo nggak mau yaudah gue nggak maksa juga." Ujar gadis itu santai.

Kenapa semuanya menjadi runyam seperti ini. Rendy tidak bisa memakan makanan yang berada di depannya ini. Rendy alergi undang dan dengan gemblang nya fayra menyuruh Rendy memakan udang. Rendy tidak mau mengambil resiko jika dirinya memakan udang itu.

Tapi, dirinya juga tidak ingin menyerah untuk mendapatkan maaf gadis itu. Rendy bingung sekarang, dulu saat dirinya memakan makanan yang Rendy tidak tau terdapat udang didalamnya pemuda itu sampai di larikan ke rumah sakit dan di opname.

Haruskan dirinya sehabis ini masuk rumah sakit? Semoga saja tidak.

Fayra yang melihat Rendy diam mendapatkan kesimpulan bahwa Rendy tidak mau melakukan syarat terakhirnya dan itu membuatnya yakin bahwa Rendy hanya main-main meminta maaf.

"Kalo lo nggak ma-" Belum selesai fayra berkata Rendy sudah mendahuluinya.

"Gue mau." Fayra yang mendengar itu sontak terkejut dan setelahnya Fayra tersenyum puas mendengarnya.

Rendy langsung menarik piring yang terdapat udang saus tiram itu. Melihatnya saja sudah membuat Rendy mual. Tapi pemuda itu harus memakan makanan yang ada di hadapannya. Setelah ini Rendy akan mendapatkan maaf gadis itu.

Rendy menyuapkan sesendok udang itu kedalam mulutnya tanpa basa basi. Rendy mati-matian agar bisa menelan udang itu. Rendy terus memaksa makanan itu agar masuk kedalam mulutnya. Rasanya Rendy ingin muntah makanan itu saat ini juga. Tetapi, Rendy tidak bisa melakukan itu.

Rendy meremas perutnya yang terasa sangat nyeri dan sakit, dadanya juga terasa sesak. Rendy terus saja memasukan udang itu kedalam mulutnya. Hingga makanan itu tandas tiada sisa. Rendy semakin meremas perutnya dan sekarang rasa sesak menambah kesakitan nya.

Kulitnya terasa gatal membuat Rendy Mengagaruk- garuk badannya. Rendy bangkit dari duduknya, Rendy harus segera pergi dari rumah fayra. Rendy tidak mau menyusahkan gadis itu nantinya.

"Shh."

"Apa-pun bakalan gue lakuin buat orang yang sela-ma ini gue sayang- ah cinta maksudnya, ais lebay banget gue tapi itu kenya-taannya. Gue udah lakuin se-mua syarat lo ra, berarti gue udah da-petin maaf lo." Rendy memaksakan dirinya untuk tetap bersikap biasa saja di depan gadis itu. Padahal Rendy menahan mati-matian rasa sakit yang mulai menyebar sekarang.

"Shhh." Rendy membekap mulutnya saat sesuatu yang mendesak ingin keluar.

"G-gue cabut ra." Setelahnya Rendy langsung pergi dari hadapan fayra.

Gadis itu memandangi kepergian Rendy dengan pandangan yang sulit di artikan. Ada rasa tidak percaya jika Rendy mengikuti semua syaratnya. Padahal fayra tau bahwa Rendy itu takut gudang dan alergi udang. Yang membuat fayra takjub adalah Rendy yang mau membuat dirinya menderita karena permintaan fayra yang menurut dirinya sendiri tidak masuk akal.

"Gue masih nggak percaya lo ngelakuin itu demi dapetin maaf gue Ren," Bahkan sangat-sangat tidak percaya.

***

Huek huek uhuk

Rendy sudah tidak tahan untuk menahan rasa mual itu Rendy langsung berlari dan membungkukkan badannya di solokan.

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang