10. Mengunjungi

1.5K 125 2
                                    

Sesuai rencana Rendy pulang sekolah hari ini ia akan mengunjungi anak-anak jalanan, ia sudah mengenal mereka sekitar 2,5 tahun lalu, mungkin saat umurnya 14 tahun. Saat ia sedang berjalan di trotoar ia bertemu salah satu anak yang tinggal di sana. Dan sejak saat itu Rendy sering ketempat ini. Disini ia merasakan kehangatan satu sama lain tidak seperti dirumahnya, sunyi, sepi dan seperti tidak ada kehidupan didalamnya.

Tempat ini berada di pinggir kota. Ditempat ini terdapat 15 anak. Dua anak sekitar umur 15 tahun dan sisa nya di bawah 12 tahun. Disaat hujan turun mereka akan meneduh di ruko-ruko terdekat.

Sebelum ke sana Rendy ke restoran terlebih dahulu membeli makanan untuk anak anak di sana, Rendy ingin memberikan makanan yang berbeda kali ini. Sesampainya di pinggir kota tepatnya di tempat tinggal anak-anak jalanan itu.

Rendy turun dan menghampiri anak-anak. karena jam menunjukan pukul setengah empat sore jadi banyak anak-anak yang masih mengamen di jalanan. Mereka akan pulang saat pukul dua belas untuk istirahat dan saat mau magrib untuk pulang.

"Kak Rendy, Zahra kangen!" Teriak Zahra antusias saat melihat Rendy menghampiri mereka. Hampir tiga bulan ini ia tak pernah kesini pantas saja mereka rindu dengan dirinya.

"Kak Rendy juga kangen zahra sama kalian semua." Ucap Rendy tak kalah antusias.

"Kakak kenapa jarang kesini?" Tanya Arya. Ia rindu dengan kakak nya ini. Mereka sudah menganggap Rendy sebagai kakak nya sendiri dan itu kemauan Rendy.

"Hehe maaf ya kakak sibuk banyak tugas."

"Sering-sering kesini dong kak kita 'kan kangen sama kakak." Sahut Arka

"Iya nanti kakak usahain ya."

"Nih kakak bawa makanan buat kalian, maaf ya kakak dateng nya telat harusnya tadi jam dua belas saat kalian istirahat." Lanjutnya.

"Nggak pa-pa kak yang penting kakak dateng ke sini, kita udah seneng banget kok." Sahut Syifa anak tertua di sini umurnya 15 tahun. Dia yang akan menuntun anak-anak dan selalu ada di samping anak-anak disini.

"Yaudah sekarang kita makan aja ya, belum pada makan kan?? nanti sisa nya kalian simpan dan jika yang lain sudah pulang kalian bagikan."

"Belum kak." Sahut mereka.

"Yaudah kita makan sekarang, nanti kakak bantu nyanyi."

"Yey udah lama kita nggak denger suara kakak!"

"Sama kakak juga udah lama nggak denger suara kalian hehe." Mereka tersenyum dan mengangguk.

Setelah mereka menyelesaikan makanan nya sesuai rencana tadi mereka akan mengamen dan Rendy akan ikut mengamen ia sudah biasa jika ke sini pasti akan membantu mereka dengan menyumbangkan suara nya.

Sekarang mereka ada di lampu merah dan disini mereka akan bernyanyi.

"Tak 'kan pernah ada yg lain disisi
Segenap jiwa hanya untukmu
Dan tak 'kan mungkin ada yg lain disisi
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu... Hingga akhir waktu...." Rendy menyanyikan lagu Nineball - Hingga Akhir waktu. Dan beberapa orang memberikan uang kepada Rendy. Walaupun tak seberapa tapi bagi anak jalanan ini sangat berarti.

"Terimakasih." Ucap Rendy lalu ia berjalan ke belakang dan bernyanyi kembali.

"Persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah." dan kali ini Rendy menyanyikan lagu Sind3ntosca - Persahabatan Bagai kepompong.

"Terimakasih." Ucap Rendy dan setelah beberapa lagu ia nyanyikan. Ia kembali ke tempat anak-anak berada. Walaupun tak seberapa, yang ia dapat ini pasti akan sangat berarti bagi mereka yang kurang mampu. Kebanyakan remaja zaman sekarang selalu menghambur-hambur uang, tanpa mereka tau seberapa sulit orang tua mereka mencari uang. Mereka hanya bisa meminta, meminta, dan meminta tidak pernah mau mengerti apakah orang tua mereka memiliki uang atau tidak.

"Maaf ya kakak cuma dapet segini." Ucap Rendy.

"Ini lebih dari cukup kak, makasih ya kak udh mau nyumbangin suara kakak biasanya kita hanya dapet 3/4 dari yang kakak dapat." Ucap Syifa. Rendy terharu mendengarnya bagi ia uang yang ia dapatkan hanya sedikit, tapi bagi mereka ini lebih dari cukup.

Seharusnya Rendy bersyukur ia masih mempunyai kedua orang tua, masih di beri uang bulanan dan tempat tinggal. Sedangkan mereka yang tidak memiliki orang tua mencari uang sendiri dan tinggal berpindah pindah, itu karena mereka tidak memiliki rumah tetap. Dan akan kembali ke tempat ini jika tidak hujan.

"Yaudh karena sekarang udah malem kakak harus pulang." Ucap Rendy, semua anak kecewa mendengar ucapan Rendy. Mereka masih rindu kenapa kakaknya ini cepat sekali ingin pulang.

"Nanti kakak kesini lagi, janji." Rendy menjulurkan jari kelingking nya dan menempelkan nya bersama anak-anak tanda ia akan kesini lagi.

"Yey yaudah kak nggak pa-pa, tapi janji kakak kesini lagi secepatnya." Sahut Safa semangat

"Insya Allah." Rendy mengacak-ngacak rambut Safa gemas. Lucu sekali anak-anak disini tadi sedih dan sekarang mereka senang

"Syifa, kakak ada sedikit uang untuk kalian."ucap Rendy dan memberikan amplop cokelat itu kepada Syifa karena disini yang memegang kendali adalah Syifa.

"Makasih ya kak karena kakak selalu ada buat kita. Orang orang nggak ada yang peduli sama kita, tetapi kakak selalu memikirkan kita dan kakak orang terbaik yang pernah kita kenal."

"Kakak bukan orang baik, jadi jangan melihat seseorang dari satu sisi aja ya, kalian belum tau orang itu sebenarnya seperti apa. Yaudah kakak pulang dulu, kalian hati-hati disini."

"Iya kak." Ucap mereka serempak.

***

Saat sampai rumah Rendy merasakan ada yang mengalir dari hidung nya saat ia lihat darah segar berwarna merah pekat dengan cepat Rendy menuju kamar mandi. Selalu saja begini pasti saat ia kelelahan mimisan ini akan selalu hadir.

Rendy menunduk di wastafel kamar mandi ia sempat panik saat darah itu tidak mau berhenti. Setelah sepuluh menit barulah darah itu berhenti. Rendy melihat wajahnya di cermin. Sekarang wajahnya sudah pucat pasi dan bibir yang hampir membiru.

"Kalo gue ngeprank orang jadi pocong mungkin mereka takut beneran kali ya?" Tanya Rendy. Ia jadi ingin menakuti orang, tapi tidak ah, nanti ia kualat kalau terus ia ketemu pocong beneran gimana?? Ah tapi kayaknya seru deh, nanti pocong itu akan Rendy ajak Tik-Tok kan aja kali ya, kan jadi viral tuh.

Dengan langkah gontai Rendy berjalan menuju ranjang nya menjatuhkan tubuhnya dan memandangi langit kamarnya. Mengapa ia merasa aneh dengan tubuhnya?? Ia merasa sekarang ia mudah lelah dan mimisan ini bukan mimisan pertama Rendy, Takut?? Jelas Rendy takut. Ia tidak bodoh untuk mengetahui ini semua.

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang