2. Balapan

3.2K 206 5
                                    

Beberapa menit yang lalu Bel tanda istirahat berbunyi membuat siswa/siswi berhamburan ke kantin. Untuk memberi makan cacing-cacing di perut mereka.

"Ren, mau ke kantin?" Tanya kevin

"Gue masih pengen di sini, kalian aja."

"Yaudah kita tinggal ya." Ucap satya

"Hmm." Gumam Rendy. Setelah itu mereka pergi ke kantin dan tinggal lah Rendy di sini sendiri di temani hembusan angin. Kenapa suasana hatinya jadi tidak bagus seperti ini, padahal tadi biasa saja.

Sekitar dua setengah bulan yang lalu dimana ia balapan motor.

Flashback

Setelah pulang dari balapan tadi Rendy pulang ke rumah entah mengapa perasaan nya tidak enak.

Setelah ia membuka pintu ia dikagetkan dengan suara bariton dan Ia kenal suara itu.

"Dari mana kamu!." Suara beriton itu mengagetkan Rendy. Rendy berhenti di anak tangga ke 3 saat mendengar suara itu.

"Pa-papa." Ucap Rendy gugup tidak biasa nya orangtuanya sudah berada di rumah dan seingat nya mereka sedang berada di luar kota dan apa ini?? Kenapa mereka sudah pulang??.

"Rendy da-dari rumah satya pa." Ucap Rendy jelas ia berbohong kalau ia jujur pasti orangtuanya akan marah.

"Bohong, kami tidak pernah mengajarkan kamu untuk berbohong dan apa ini? Kamu habis balapan 'kan?!" Ucap Aldy lalu memberikan sebuah video saat ia balapan. Darimana papa nya mendapatkan video itu?? Itulah yang ada di pikiran nya saat ini.

"Ma-afin Rendy, pa." Ucap Rendy menyesal ia kira orangtuanya tidak akan tau kalau ia balapan tetapi mereka mengetahui nya dan ia sungguh merasa bersalah. Tapi ia tak bisa berhenti balapan.

Rendy melihat ke arah mamanya, jelas sekali di raut muka wanita yang paling ia sayang itu menunjukan raut wajah yang sangat kecewa.

"Ma," Panggil Rendy tetapi wanita itu malah pergi dan kembali ke kemar nya. Ia tau mama nya pasti kecewa pada dirinya. Tetapi balapan adalah hobi nya dan ia melakukan itu bukan untuk bersenang-senang ada tujuan lain.

"Ikut papa!" Ucap papa dan menarik tangan Rendy menuju gudang.

"Rendy nggak mau pa, maafin Rendy." Sungguh dirinya tak mau dikurung di gudang lagi.

"Masuk!" Papa mendorong Rendy lalu mengunci pintu gudang itu.

"Maafin papa nak, ini agar kamu jera dan tidak melakukan nya lagi." Ucap Aldy lalu pergi dari gudang menuju kamarnya.

"PA BUKA PINTUNYA!!" Teriak Rendy, selalu saja begini, jika ia melakukan kesalahan mau fatal ataupun tidak pasti akan di kurung di gudang.

Rendy terus menggedor- gedor pintu Tetapi tidak ada yang membukakan pintu itu. Orangtuanya bahkan tega terhadap anak nya sendiri. Ia duduk di depan pintu dan memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya di sana.

Bi ijah yang melihat itu tidak bisa melakukan apa-apa. Bi ijah sudah menangis melihat itu tetapi jika ia membukakan pintu ia takut akan di pecat lantas siapa yang akan menjaga Rendy nanti nya. Sekira nya itu yang ada di pikiran Bi ijah.

Flashback off

Semenjak saat itu ia tidak mengikuti balapan tetapi sekarang ia ingin mengikuti balapan itu lagi. Ia berdoa semoga kedua orangtuanya tidak akan pulang sebelum ia sampai rumah. Semoga saja.

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang