35. Semakin menjauh

1.3K 153 10
                                    

"Gue kira dia udh di keluarin dari sekolah."

"Iya harusnya dia di keluarin dari sekolah karena udh bikin jelek nama baik sekolah kita."

"Ga malu apa ya dia masih bisa nampakin muka di sekolah ini."

"Dia kan urat malunya udh lama putus."

"Liat dia sendirian aja, sahabatnya juga udh pada ga mau nemenin dia tuh."

"Orang ganteng mah gitu ya banyak yang gosipin."

Tanpa mempedulikan mereka yang terus mengoceh seperti burung beo Rendy melanjutkan jalan nya. Rasanya kuping Rendy panas sekali, dari ujung ke ujung koridor mereka semua membicarakannya.

"Nggak ada kerjaan lain apa ya mereka ngomongin gue terus." Rendy heran kenapa anak sekolah ini suka sekali membicarakan keburukan orang lain. Tak bisa kah mereka diam, kuping Rendy rasanya sangat sakit mendengar ucapan mereka semua.

"Gue sih berharap dia enyah dari sekolah kita."

"Nanti aja kalo gue dah nggak ada pasti mereka nangis darah."

Langkah kaki Rendy berhenti saat ia melihat Ricky dan Fayra yang sedang bercanda ria di depan kelas. Bahkan selama kepindahan fayra kesini Rendy tidak pernah melihat tawa lepas gadis itu.

"Senyum lo nggak berubah Ra, tetep manis. Gue pengen jadi alasan buat lo tersenyum."

"Kenapa sakit ya ngeliat mereka sedeket itu? Apalagi yang jadi alasan fayra tersenyum bukan gue."

"Eum keknya gue harus liat google cara cepat move on."

Rendy kembali melanjutkan langkahnya sambil membaca artikel tentang cara cepat move on sampai ia tak sadar bahwa didepannya ada fayra sedang berjalan mundur karena ia sedang bercanda ria dengan Ricky.

"Fay, awas."

Langkah Rendy terhenti dan ia mendongak.

Bruk!!

Jatuh itu tidak bisa Rendy hindari entah kenapa badannya bisa selemas itu. Menyebabkan Rendy terjatuh dan posisi fayra yang berada di atasnya, terjadilah aksi tatapan selama beberapa detik lamanya sampai akhirnya Ricky yang tidak terima langsung membangunkan fayra.

"Kalau jalan pakai mata!! Jangan nunduk kayak orang culun." Rendy mengepalkan tangannya, benarkan didepannya ini adalah Ricky, sahabatnya? Ah bukan ia salah menyebutkan seharusnya mantan sahabat, ya itu sebutan yang benar.

Rendy menghelas nafas dan menghembuskan nya perlahan, sehingga kepalan tangannya melemas dan terlepas.

Ketahuilah bahwa Rendy bukan orang yang sabar.

"Maaf gue nggak sengaja, tapi, bukan cuma gue yang salah pacar lo juga salah, permisi." Rendy tersenyum singkat lalu melangkah masuk kedalam kelas.

Buk!

Satu pukulan melesat begitu mulus mengenai wajah tampan Rendy menyebabkan Rendy sedikit limbung karena serangan tiba-tiba, bayangkan saja Rendy baru jalan selangkah sudah di terjang pukulan yang bisa di bilang sangat keras, gimana ga keras orang pakai emosi.

"Brengsek!"

Buk!

Sekali lagi pukulan itu kembali melesat mengenai wajah Rendy. Wajah Ricky memerah masih tidak terima dengan perkataan Rendy barusan.

"Masih punya muka lo dateng ke sekolah?"

"Ki, udh." Fayra mencoba menahan Ricky yang kembali ingin menghajar Rendy. Ia tidak ingin terjadi keributan disini.

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang