Seorang pemuda mengeliat dalam tidurnya jam sudah menunjukan pukul lima pagi. Saat ia bangun entah kenapa kepalanya itu terasa berat dan sakit. Ia memukul kepalanya berharap pening yang mendera akan hilang, tetapi tidak pening itu semakin menyiksa.
"Argh!!" Erangan itu akhirnya keluar, ini terlalu sakit. Rendy memijit pangkal hidungnya dan kepala yang terasa sakit.
Setelah 10 menit bergelut dengan rasa dan sekarang sudah tidak sesakit tadi. ia berjalan menuju kamar mandi setelah sepuluh menit ia keluar kamar mandi. Selesai mandi ia melaksanakan salat subuh tak apa lah telat sedikit eh nggak deh banyak.
Setelah selesai salat. Rendy berjalan kebawah dan duduk di meja makan, dimeja makan sudah ada om nya saja. Jam baru menunjukan pukul enam, Kedua orang tua Rendy masih berada diluar kota mengurus perusahaannya yang berada di sana dan melupakan anaknya sendiri.
"Pagi om!" Sapa Rendy.
"Pagi Ren."
"Hari ini om pulang."
"Iya om, titip salam ke tante Naysa sama kak Nara ya om."
"Iya nanti om salamin."
"Kamu jaga diri di rumah, jangan keluar malem terus." Lanjut om Ardy.
"Iyalah om, ya kali Rendy jagain om, berarti Rendy harus ikut om dong."
"Susah bicara sama kamu, pusing jadinya." Rendy tertawa senang sekali ia membuat orang di sekitarnya kesal.
"Rendy bener dong om."
"Iya, Yaudah kita makan." Rendy mengangguk.
Beberapa menit kemudian mereka telah menyelesaikan acara makan mereka. Tetapi Rendy hanya memakan beberapa suap saja. Ia tidak napsu makan dan saat ia menelan makanannya pun terasa sangat sulit.
"Kenapa tidak di habiskan Rendy?" Tanya om Ardy.
"Kenyang om. Yaudah om, Rendy berangkat dulu. Om hati-hati pulang nya nanti di jegat pintu pas sampe rumah. Jangan takut ya om itu pintu bukan hantu."
"Jangan di biasakan makan sedikit itu tidak baik. Bisa aja kamu, udah sana nanti terlambat."
"Siap om." Ucap Rendy tak lupa tersenyum dan hormat seperti tentara dan om Ardi hanya terkekeh dengan tingkah absurd Rendy. Setelah itu Rendy keluar mengambil motor nya dan bergegas menuju sekolah.
Sesampainya di sekolah banyak sekali orang yang melihat dirinya. ini yang membuat ia malas datang terlalu pagi tapi tak apa ia akan membalas sapaan mereka dengan senyuman. Rendy melanjutkan jalannya menuju kelas sesampai nya di kelas. Arkan si ketua kelas mendekat dan...
"Nih Ren mangga nya." Arkan memberikan mangga ini karena kemarin mereka beradu panco yang kalah harus memberikan mangga ke yang menang dan disitu Rendy yang menang.
"Mangga manis kan?"
"Ya iya lah manis, ya kali kita ngasih yang asem. Emang lo lagi ngidam apa." Rendy terkekeh mendengar itu, bener juga apa yang dikatakan Arkan.
"Thanks." Ucap Rendy tersenyum dan mereka mengangguk. Rendy mengambil dua buah mangga dan sisa nya ia berikan lagi kepada mereka.
Setiap kali ia memakan mangga itu mengingatkannya akan kenangannya bersama mamanya dulu. Ia jadi ingin makan mangga bersama mamanya lagi. Kapan ya ia bisa seperti itu lagi?
"Nih sisa nya di bagi-bagi aja." Ucap Rendy lalu memberikan sisa mangga kepada mereka dan dengan senang hati mereka menerima nya.
Ini yang mereka suka dari Rendy suka berbagi terhadap saksama. Dan mereka makan bersama satu mangga bisa di makan 4-5 orang. Dan Rendy memakannya bersama ke 3 sahabatnya. Walau pun tidak puas tetapi kalau makan bersama itu rasa nya beuh mantap lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKE
Teen FictionSelama ini Rendy selalu berharap dapat merasakan kebahagiaan itu lagi sebelum semuanya berakhir, Karena selama ini ia hanya dapat merasakan kesunyian, kesepian dan kekecewaan yang disebabkan orangtuanya. Disaat ia sudah diterbangkan tinggi-tinggi Ol...