47. kecewa

1.6K 167 34
                                    

Hari ini aku double up jadi kalau kalian belum baca part 46 lebih baik baca part 46 dulu ya baru baca part ini.

Happy Reading guys

***

Aldy tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang setelah mendengar kebenaran yang terungkap. Rasanya ia tidak sanggup menunjukan batang hidung nya di hadapan Rendy.

Maka dari itu Aldy memilih pulang ke rumah meninggalkan Rendy sendirian, hanya sendiri di rumah sakit tanpa ada yang menemaninya. Tidakkah Aldy berpikir bahwa yang ia lakukan itu malah membuat luka baru di hati anaknya?

Rendy saat ini butuh seseorang berada di samping nya tetapi dirinya malah meninggalkan Rendy sendiri, lagi dan lagi.

"Mas, kamu dari mana aja? Nggak kamu nggak Rendy sama aja nggak ada kabarnya, apalagi Rendy sampai sekarang nggak ada kabarnya sama sekali."

"Perasaan aku nggak enak beberapa hari ini, aku takut anakku kenapa-napa."

"Aku mau menghubungi teman nya, tapi aku bahkan nggak tau siapa aja teman anakku."

Mata Dira memerah bahkan berkaca-kaca, perasaan nya tidak enak dan itu sangat menganggu nya. Ucapan Aldy entah kenapa tidak bisa ia percaya, ia merasa Aldy menyembunyikan sesuatu darinya.

"Rendy nggak kenapa-napa, kamu nggak usah mikirin itu." Ucapan Aldy entah kenapa menyakiti Dira, hati orang tua mana yang tenang jika anaknya tidak pulang dan tidak ada kabar sama sekali.

"Kamu tuh nyuruh aku nggak usah mikirin anak aku sendiri, apa kamu nggak tau seberapa besar rasa khawatir aku sama Rendy, mas?!"

"Perasaan aku nggak tenang beberapa hari ini, anakku nggak ada kabar sama sekali itu bikin aku mikir yang enggak-enggak. Apa kamu nggak mikir yang sama kayak aku, kamu nggak khawatir sama Rendy?"

"Aku ngerasa kamu menyembunyikan sesuatu dari aku, mas."

"Nggak ada yang aku sembunyiin. Mending kamu istirahat, aku juga mau istirahat, capek." Aldy meninggalkan Dira begitu saja di sana.

"Nggak habis pikir aku sama kamu, mas. Anak hilang nggak ada kabar kamu Tenang-tenang aja." Dira menggeleng tidak mengerti.

Ponsel Dira berdering, saat melihat siapa yang menelfon nya ia langsung saja mengangkatnya.

Orang yang beberapa hari ini membuatnya khawatir akhirnya menelfon juga.

"Rendy, kamu di mana? Kenapa nggak pulang beberapa hari ini? Mama khawatir."

"Aku lagi nginep di rumah mbak Zira, ma. Nemenin Nayara karena mbak Zira sama mas Nathan lagi ada urusan diluar kota."

Kenapa alasan yang diberikan Aldy dan Rendy berbeda?

"Kamu nggak bohongin mama kan?" Tanya Dira penuh curiga.

"Mana ada aku bohongin mama." Dira baru menyadari suara Rendy terdengar lemas dan tidak bertenaga.

"Kamu sakit, Rendy?"

"Hmm? Ngga, aku sehat, ini lagi ngejagain aya."

"Perasaan mama nggak enak beberapa hari ini. Kamu beneran nggak sakit kan?"

"Mama do'ain aku aja biar aku selalu sehat. Udh dulu ya ma, aku mau jagain aya dulu. Besok kalo mbak Zira udh pulang aku juga pulang ke rumah."

"Mama jaga kesehatan ya, sakit itu nggak enak."

Setelahnya Dira tidak dapat mendengar suara Rendy lagi, sambungan tersebut sudah terputus.

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang