Oiya lagu di atas itu sebenernya di part 24 tapi lupa hehe.
***
Baru saja Rendy memasuki pintu club bau alkohol sudah menyengat. Rasanya Rendy ingin meminum alkohol mungkin dengan itu dirinya bisa tenang. Pikirannya sangat kacau sekarang.
Rendy juga dapat melihat banyak sekali wanita yang menjual dirinya. Wanita itu berpakaian seksi agar pelanggan tergoda, tetapi sayang Rendy tidak tergoda dengan itu malah Rendy jijik melihatnya. Rendy masih normal kok tapi ya gimana gitu melihat wanita-wanita disini.
Rendy berjalan kearah meja bar memesan vodka sebanyak 2 botol dan membuat barista yang melayaninya kaget, pemuda itu datang sendiri dan akan meminum 2 botol vodka?
Mau tidak mau barista itu harus memberikan sesuai pesanan pelanggannya.
Rendy yang sudah mendapatkan minuman itu langsung meminum nya. Tidak peduli dengan orang-orang yang memandanginya. Karena yang Rendy pikirkan sekarang adalah bagaimana cara melampiaskan masalahnya. Bagaimana cara agar dirinya bisa menenangkan pikiran nya sejenak saja.
Pemuda itu sudah menghabiskan satu setengah botol vodka. Barista yang melihat bagaimana penampilan Rendy sekarang merasa iba. Pemuda itu sangat kacau. Bahkan Rendy sudah merancau tidak jelas.
"Mas kalo udah nggak kuat jangan di teruskan." Ucap barista itu yang umurnya sekitar 20an.
"Gue kuat. Gue nggak lemah, jangan anggap gue lemah bajingan!" Barista itu mengangguk dan kembali melaksanakan pekerjaan nya.
Padahal ingin sekali menyeret Rendy keluar dari club ini. Bukan, bukan karena marah tetapi karena ia tidak tega melihat keadaan Rendy yang sangat kacau sekarang.
Rendy meremas perutnya yang terasa panas dan nyeri. Rasanya seperti ditusuk ribuan panah yang tajam. Ini pertama kali Rendy meminum alkohol membuatnya kepayahan.
Disaat dirinya sibuk meremas perutnya yang terasa sakit. Seorang wanita berpakaian seksi datang dan tiba-tiba duduk di pangkuannya. Rendy yang sudah mabuk berat tidak terlalu sadar atas apa yang di lakukan perempuan itu.
"Nama kamu siapa, honey?" Tanya perempuan itu dengan suara yang membuat Rendy ingin muntah.
"Kamu kesini sendiri, hm?"
Rendy tidak menjawab pertanyaan wanita itu, karena sekarang dirinya sibuk mengendalikan rasa sakit pada perutnya. Rendy meremas perutnya yang semakin terasa sakit.
Jika dilihat dari jauh posisi Rendy dengan wanita itu seperti Rendy sedang merangkul pinggang wanita yang berada di pangkuannya.
Saat Rendy sedikit tersadar bahwa ada seseorang yang duduk di pangkuan nya. Ia mendorong wanita itu tetapi wanita ini kembali duduk di pangkuannya. Rasanya Rendy ingin menendang perempuan itu sekarang juga tetapi dirinya sudah sangat lemas.
"Gue bilang Awas bangsat!" Sarkas nya.
Lama-kelamaan perempuan itu semakin ngelunjak karena membelai rahangnya membuat Rendy emosi dan dengan tenaga yang tersisa pemuda itu mendorong wanita yang duduk di pangkuannya.
Bruk!
"Gue nggak kenal sama lo, jadi jangan sok kenal sama gue, bitch!" Setelahnya Rendy langsung berdiri dan meninggalkan club setelah membayarnya. Tanpa Rendy sadari dari kejauhan seseorang sedang memvideokan dan memfoto semua yang telah terjadi.
Rendy berjalan terseok-seok bahkan pemuda itu sesekali terjatuh. Handphone pemuda itu juga berdering sedari tadi. Tetapi Rendy tidak mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKE
Dla nastolatkówSelama ini Rendy selalu berharap dapat merasakan kebahagiaan itu lagi sebelum semuanya berakhir, Karena selama ini ia hanya dapat merasakan kesunyian, kesepian dan kekecewaan yang disebabkan orangtuanya. Disaat ia sudah diterbangkan tinggi-tinggi Ol...