33. Lelah

1.5K 145 12
                                    

ADR Crop's adalah Sebuah perusahaan yang berdiri di bidang properti. Aldy dan Dira mendirikan perusahaan ini mulai dari nol sampai akhirnya perusahaan ADR Crop's ini terkenal di mancanegara. ADR sendiri adalah singkatan yang terdiri dari nama Aldy-Dira-Rendy, keluarga kecilnya.

Pada awalnya Aldy dan Dira membebaskan Rendy untuk menggapai apa yang anaknya inginkan. Akan tetapi sekarang Aldy menginginkan Rendy untuk menjadi penerusnya. Karena, Aldy tau selain Rendy tidak ada lagi yang bisa meneruskan perusahaan yang ia bangun ini. Ia tidak ingin perusahaan nya jatuh ke tangan orang lain.

Aldy sebenarnya membebaskan Rendy untuk saat ini, ia ingin Rendy masuk ke perusahaan nya setelah lulus kuliah nanti. Tetapi, saat ia melihat kenakalan Rendy yang semakin menjadi membuatnya mengambil keputusan, mungkin dengan ini Rendy dapat berubah. Anaknya itu tidak akan punya waktu untuk melakukan kenakalan seperti itu lagi. Rendy tidak akan datang ke tempat haram seperti itu, sungguh demi apapun Aldy sangat membenci tempat itu.

Aldy tau Rendy pasti bisa menjaga kepercayaan nya. Rendy anaknya itu pasti bisa memimpin perusahaan ini. Karena saat Rendy kecil dulu ia sering sekali mengajarkan Rendy hal-hal kecil tentang perusahaan.

Setelah memikirkan semuanya Aldy memutuskan untuk menetapkan Rendy sebagai direktur utama di perusahaan. Aldy ingin tau seberapa jauh kemampuan anaknya. Aldy juga memilihkan asisten yang bisa membantu Rendy menjalankan tugasnya. Asisten yang memiliki pengalaman. Aldy tidak sejahat itu membiarkan anaknya berpikir keras tentang hal yang Rendy tidak mengerti.

Sekarang kita beralih pada Rendy yang baru saja melakukan penetapan direktur baru.

Setelah tadi melakukan penetapan direktur baru disinilah Rendy sekarang berada di temani seorang pria yang sekarang berstatus sebagai asisten nya.

Padahal Rendy baru saja masuk kerja hari ini tetapi di mejanya sekarang banyak sekali tumpukan berkas yang harus ia selesaikan. Sedangkan di sebrang sana asistennya-Sandy juga sibuk membantu Rendy.

"Maaf pak saya mengingatkan kembali bahwa setelah makan siang kita akan mengadakan rapat." Rendy yang sedang sibuk dengan berkas di tangannya sontak saja menoleh ke arah Sandy.

"Iya." Setelahnya Rendy kembali berkutik dengan berkas di tangannya. Rendy tidak bisa bersantai-santai sekarang. Ia juga harus membuat strategi bisnis yang baru. Menurutnya strategi yang sebelumnya itu harus diubah.

Saking sibuknya Rendy ia sampai tidak menyadari bahwa sejak tadi ponselnya terus saja berdering. Sandy yang merasa terganggu langsung saja memberitahu Rendy.

"Maaf menganggu pak, ponsel anda berdering terus sedari tadi."

"Ah iya." Rendy langsung saja mengangkat panggilan tersebut.

"Mbak mau ketemu kamu sekarang." Ujar Zira di sebrang sana.

"Nggak bisa mbak, aku sibuk." Rendy menjawab dengan pandangan yang masih fokus pada laptopnya.

"Oke, siang nanti."

"Nggak bisa juga."

"Tapi kita harus ketemu Rendy, mbak tunggu kamu jam 8 malam." Rendy menjauhkan ponsel nya agar mbaknya di sebrang sana tidak mendengar.

"Apakah jam 8 jadwal saya sudah kosong?"

"Kita masih ada rapat pak, kemungkinan semuanya akan selesai pukul 9 malam." Rendy mengangguk

"Hari ini aku sibuk banget mbak."

"Mbak nggak mau tau! hari ini kita harus ketemu."

"Oke, Jam 9 apa bisa mbak?"

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang