"Nama saya Fayra Adhitama pindahan dari bandung, biasa di panggil Fayra." Ucap Fayra. Banyak yang melihat ke arah nya namun dia tidak terlalu peduli.
"Ada yang mau bertanya?" Tanya bu Ari kepada murid kelas ini.
"Boleh nyalonin jadi calon imam nggak??" Tanya Rendy. Semua perempuan dikelas ini memandang Rendy, dengan pandangan yang sulit di artikan. Ketiga teman Rendy takjub mendengar ucapan Rendy. Mereka kira Rendy itu sudah belok karena tidak pernah dekat dengan perempuan.
"Acieee... Cieeee...." Ucap penghuni kelas ini.
"Sudah-sudah sekarang Fayra kamu duduk di samping Erika." ucap Bu Ari sambil menunjuk Erika.
"Terima kasih Bu." ucap Fayra. Guru itu mengangguk dan keluar dari kelas, karena sekarang bukan jam pelajaran nya.
Setelahnya fayra duduk di samping Erika dan di sambut baik oleh Erika serta Naya teman Erika.
Sesampainya di bangku yang disuruh bu Ari. Teman sebangkunya malah berbicara yang membuatnya merasa aneh.
"Gila sih lo baru masuk udah di gombalin Rendy. Ini keajaiban dunia." ucap Naya lalu di angguk oleh Erika. memang sih lebay tetapi itu kenyataan nya.
"keajaiban dunia?" Tanya Fayra, ia tidak mengerti masuk keajaiban dunia itu.
"Rendy itu nggak pernah gombalin cewek dan Deket sama cewek. Malahan cewek yang deketin dia bahkan ada yang nembak tapi dia malah terang-terangan nggak mau nerima cewek itu. Iya sih dia itu orang nya suka bercanda, jail, murah senyum dan ceria gitu, tapi keliatan dari tatapan nya itu beda ke lo, Ra." Ucap Erika entah lah Erika merasa sudah akrab gitu.
"Oh." Ucap fara acuh tak acuh. Erika dan Naya di buat cengo kok dia cuma bilang oh. Sudahlah kayak nya susah untuk menjelaskan nya biar waktu yang menjawab.
***
Kring... Kring...
"Pelajaran kali ini sampai di sini, pelajari materi yang tadi ibu berikan Minggu depan kita ulangan." ucap Bu Indri.
"Iya Bu." ucap serempak ikhlas tidak ikhlas, tapi lebih ke tidak ikhlas sih ngucapin nya juga. mereka itu kesel pasti begini ulangan terus.
Seluruh siswa/siswi mengacir ke kantin untuk memberi makan cacing-cacing di perut mereka.
"Gue kira lo belok tau."
"Belok?" Tanya Rendy ia tak mengerti belok apa nya emang dasarnya Satya tidak jelas.
"Nggak suka cewek." ucap Satya langsung mendapat jitakan dari Rendy. Enak saja dia bilang, ia masih suka perempuan ya. Pengen mutilasi mulut Satya tapi kasian nanti dia nggak bisa ngomong.
"Enak aja lo! gue masih suka kali sama cewek."
"Wah Alhamdulillah berarti temen gue masih waras." Ucap Satya dan mendapatkan hadiah dari Rendy yaitu jitakan kedua. Kalo bunuh orang tidak dosa sudah Rendy lakukan sekarang juga. Dari tadi ngomongnya waras-waras terus.
Rendy tidak meladeni satya lagi, ia berjalan ke arah kantin. Terlalu malas meladeni Satya yang otak nya tinggal setengah itu. Ricky, Kevin dan Satya mengikuti Rendy dari belakang
Sesampainya di kantin mereka duduk dan memesan makanan. Sesampai nya makanan mereka langsung memakannya tetapi tidak dengan Rendy. Rendy hanya mengaduk-aduk makanan itu saja.
"Kenapa nggak di makan Ren?" Tanya Satya yang sedari tadi melihat Rendy mengaduk-aduk makanan itu saja.
"Nggak lapar." ucap Rendy entahlah akhir-akhir ini ia tidak nafsu makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKE
Teen FictionSelama ini Rendy selalu berharap dapat merasakan kebahagiaan itu lagi sebelum semuanya berakhir, Karena selama ini ia hanya dapat merasakan kesunyian, kesepian dan kekecewaan yang disebabkan orangtuanya. Disaat ia sudah diterbangkan tinggi-tinggi Ol...