24. Mengejutkan

1.5K 151 14
                                    

Rendy berhenti di depan gedung tua yang sudah tidak berpenghuni. Tanpa rasa ragu Rendy langsung masuk kedalam gedung itu.

Dengan langkah cepat Rendy memasuki gedung tua itu, pencahayaan yang minim membuatnya harus berhati-hati, ditambah ruangan yang berdebu membuat pernafasan Rendy terasa sesak dan terbatuk.

"Fayra!!" Teriak Rendy berharap ia mendapatkan petunjuk dimana fayra sekarang.

"Uhuk uhuk"

Sial! Gue mohon jangan sekarang.

Rendy memacu langkahnya menuju atas gedung ini. Berharap fayra ada di sana.

Rendy semakin mempercepat jalannya ia takut terjadi sesuatu pada fayra perasaannya tidak enak. Ia ingin secepatnya menemukan fayra.

Gue mohon tunggu gue ra.

Dari sini Rendy dapat melihat siluet seorang yang sedang tergeletak di lantai. Dengan cepat Rendy berjalan kearah sana. Perasaannya semakin tidak enak. Pencahayaan yang remang membuat pemuda itu tidak melihat jelas siapa orang yang tergeletak di lantai usang itu.

Rendy mematung saat melihat seseorang yang tergeletak itu ternyata...

"FAYRA!!"

Rasanya jantung Rendy seperti ingin lepas dari tempatnya. Rendy langsung berlari dimana fayra terbaring tidak sadarkan diri di sana. Rendy langsung memangku kepala gadis itu.

"Ra? Bangun! Gue mohon bangun, Fayra bangun!!" 

"Ra? Bangun, maafin gue, FAYRA BANGUN!!" Rendy mengguncang tubuh fayra berharap gadis itu akan bangun.

Rasa bersalah sekarang Menggeronggongi hatinya. Andai saja Rendy datang tepat waktu mungkin fayra tidak akan seperti ini jadinya.

Disaat Rendy ingin mengangkat fayra dan membawanya ke rumah sakit, suara aneh yang membuatnya terkejut dan reflek melihat ke arah belakang.

DUS!

DUS!

DUS!

Suara party popper yang di ledakan membuat Rendy kaget bukan main. Di sana berdiri hampir seluruh teman sekelasnya. Ada apa ini?

"Happy birthday Rendy!!"

"Happy birthday Rendy!!"

"Happy birthday happy birthday happy birthday Rendy!!! Yeyy!!!" Fayra mendekat kearah Rendy dengan kue yang berada di tangannya. Tadi saat Rendy melihat kebelakang gadis itu langsung menyelip ke kerumunan temannya dan mengambil kue itu.

"Happy birthday Rendy, wish you all the best." Ucap fayra dengan suara lembutnya, rasanya Rendy ingin terbang saat ini juga. Tak pernah terbayangkan di hari ulang tahunnya Rendy akan mendapatkan surprise seperti ini dari sang pujaan hati.

"Jadi?" Bahkan Rendy saja lupa bahwa tepat pukul 12 malam ini Rendy berulang tahun.

"Hehe maapin kita Ren, kita yang maksa fayra buat ngebohongin lo, tapi itu yang nangis fayra beneran nangis lho Rendy. Biar makin meyakinkan, itu juga kita harus ngasih dia cicak. Capek nih gue nyari cicak susah banget di tangkepnya mana putus mulu buntutnya. Sama yang kemaren kita natap lo gitu juga salah satu dari rencana." Ujar Arkan, panjang lebar menjelaskan pada Rendy.

"Wajah lebam fayra? Nggak mungkin beneran kan?" Mereka semua tertawa melihat kepolosan Rendy. Mana mungkin mereka menghajar fayra beneran.

"Ya nggak lah anjir, itu dia di make up jadi lebam-lebam gitu."

Ada rasa terharu yang menyelimuti nya Rendy tidak menyangka mereka melakukan semua ini. Segitu niatnya kah?

Rendy mendekat ke arah mereka. Betapa bahagianya Rendy memiliki mereka di hidupnya. Tak menyangka bahwa mereka membuat acara ini untuknya.

I'M OKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang